Kawal Ketat KBM Tatap Muka, 1.080 Anak Terpapar Corona di NTB, 19 Meninggal

0
Nurhandini Eka Dewi (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – NTB akan mengawal ketat kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang direncanakan dibuka mulai tahun ajaran baru mendatang. Pasalnya, kasus anak yang terpapar Covid-19 di NTB cukup tinggi mencapai 1.080 orang.

‘’Jadi perlu hati-hati. Bagaimana dengan KBM tatap muka. Kita akan kawal ketat,’’ kata Asisten III Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A., MPH., dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin, 24 Mei 2021.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTB ini menyebutkan, sejak awal pandemi hingga saat ini jumlah anak yang terkonfirmasi positif di NTB sebanyak 1.080 orang.  Dari jumlah tersebut, sebanyak 53 orang yang masih dirawat atau positif, 19 meninggal dunia dan sisanya sudah sembuh.

Ia menyebut tingkat kematian anak yang terpapar Covid-19 di NTB sebesar 1,76 persen. Kematian terbanyak pada anak dengan gejala sedang dan berat. “Untuk anak dengan gejala ringan dan OTG (orang tanpa gejala), tidak ada kematian,” ucapnya.

Eka merincikan anak usia  13 – 18 tahun paling banyak terkena Covid-19 dengan jumlah kasus sebanyak 443 orang. Kemudian disusul anak usia  0 – 5 tahun sebanyak 336 orang dan anak usia  6 – 12 tahun sebanyak 301 orang.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB ini mengatakan sejak awal pandemi, penanganan terhadap pasien anak menjadi perhatian. Jika ada yang terkena influenza, maka dimasukkan suspek Covid-19.

“Dengan dimasukkan suspek, perhatian dokter akan lebih fokus. Begitu negatif Covid, selesai. Sama kayak demam berdarah, suspek DBD itu kita fokus selesaikan demam berdarahnya,” terangnya.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan, jumlah anak yang suspek Covid-19 sebanyak 1.786 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.080 orang terkonfirmasi positif Covid-19. “Artinya, kita merawat sejak awal. Karena kita ngejarnya dari suspek. Tujuannya untuk mempercepat penanganan,” tandasnya. (nas)