Kasus Pelecehan Seksual di Dompu Cenderung Meningkat

0

Dompu (Suara NTB) – Kabid Perlindungan Anak DP3A Dompu, Rahman, Skm, mengaku kasus pelecehan seksual terhadap anak cenderung meningkat. Tragisnya, para pelaku merupakan orang terdekat korban. Kurangnya pengawasan orang tua dianggap menyulitkan kasus-kasus ini bisa ditekan.

“Yang saya lihat ini kan peran orang tua yang memang kurang,” kata dia kepada Suara NTB saat dihubungi, Minggu, 4 Februari 2018.

Selain itu, menurut dia, kontrol dari tokoh agama, pemuda dan masyarakat saat ini hampir sudah tak terlihat. Sehingga para pelaku bisa dengan leluasa melancarkan aksi jahatnya, entah dengan modus mengimingi korban sejumlah uang atau pengancaman.

Seperti halnya kasus percobaan pemerkosaan di Desa Ranggo beberapa waktu lalu, yang mana pelaku adalah tetangga dekat korban, begitupun di Kecamatan Menggelewa, Kelurahan Karijawa dan sederet kasus pelecehan seksual lainya.

“Rata-rata pelakunya ini kan tetangga dekat sekali, makanya sulit juga kita bisa tekan,” ujarnya.
Kendati begitu, pihaknya tetap berupaya menekan dan mengawal langkah hukum para pelaku yang terbukti melakukan aksi bejatnya, selah satunya dengan mendorong fungsi dan tugas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), mengaktifikan Komisi Perlindungan Anak Desa (KPAD), membangun peran aktivis perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Prinsipnya, lanjut Rahman, peran orang tua harus diutamakan dengan tidak membiarkan anak bermain tanpa pengawasan. “DP3A juga berupaya masuk melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah. Pemebangunan selter juga sangat penting seiring dengan kecenderungan tingginya kasus KDRT dan pelecehan seksual,” jelasnya.

Penegakan hukum terhadap para pelaku pun tak bisa setengah-setengah, harus ada efek jera yang diberikan atas tindakan amoral yang dilakukan. Jika tidak, mustahil kasus-kasu ini akan bisa ditekan dan akan percuma semua upaya preventif yang dilakukan.

“Malah dia akan menjamur lagi dan pelaku enak-enak saja berbuat semaunya karena tidak ada efek jera yang diberikan,” pungkasnya. (jun)