Kasus Kematian Linda, Aktivitas Lima Orang Terekam CCTV Tidak Terkait Pembunuhan

0
Kadek Adi Budi Astawa. (Suara NTB/why)

Mataram (Suara NTB) – Polisi menyelesaikan Analisa rekaman CCTV yang merekam aktivitas di depan rumah tempat jenazah Linda Novitasari (23), wanita diduga korban pembunuhan kekasihnya. Lima orang tertangkap kamera beraktivitas satu hari sebelum korban ditemukan meninggal dunia. Namun, tidak ada kaitannya dengan pidana pembunuhan.

“Lima orang itu, tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan,” ungkap Kasatreskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa, Senin, 24 Agustus 2020, menjawab mengenai isi rekaman CCTV milik tetangga depan rumah TKP.

Lima orang tersebut, kata dia, hanya mengunjungi rumah yang berada satu deretan dengan TKP. Urusannya terkait perkuliahan karena pemilik rumah merupakan dosen salah satu perguruan tinggi di Mataram.

“Dosen itu sudah kita periksa sebagai saksi. Itu karena banyak yang datang jadi parkirnya sampai ke rumah-rumah sebelah. Mereka datang konsultasi skripsi. Itu mahasiswa ekonomi,” kata Kadek Adi. Dia menambahkan, lima orang yang terekam CCTV itu tidak terkait dengan kasus pembunuhan. Hasil pemeriksaan saksi tetangga pelaku itu menjawab misteri yang selama ini mengambang. “Tidak ada korelasinya dengan kasus ini,” tandasnya.

Linda diduga dibunuh kekasinya, Rio (22) pada Kamis, 23 Juli 2020 petang sekitar pukul 08.30 Wita. Jenazah Linda kemudian digantung di rumah pelaku di BTN Royal Mataram, Jempong Baru, Sekarbela, Mataram. Korban yang dinyatakan lulus seleksi program magister Ilmu Hukum Unram ini meninggal karena dicekik. Awalnya, korban dengan pelaku sempat berselisih. Sebabnya, korban yang mengaku hamil minta pertanggungjawaban.

Korban pun mengancam akan mengadu ke orang tua pelaku. Tetapi, korban tidak digubris. Sementara pelaku didesak orang tuanya pulang ke Janapria, Lombok Tengah. Tetapi, korban tetap bersikeras dan mengancam bunuh diri dengan pisau.

Korban juga mengarahkan pisau ke arah pelaku. Namun, pelaku menghalaunya dengan mencengkeram leher korban. Sampai akhirnya korban lemas tak berdaya.

Mengetahui kekasihnya itu sudah tak bernyawa, pelaku lalu mencari cara menutupi jejak. Pelaku lalu keluar rumah membeli tali. Korban kemudian digantung dengan tali berwarna oranye tersebut. Pelaku lalu pulang ke Lombok Tengah. Esok harinya, Jumat (24/7), pelaku membuat alibi dengan pergi ke Denpasar, Bali. Korban lalu ditemukan tergantung di ventiliasi rumah pada Sabtu, 25 Juli 2020. (why)