Selong (Suara NTB) – Melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjadi catatan tersendiri bagi Pemda Lotim. Termasuk dalam mengevaluasi penanganan Covid-19 dan KBM tatap muka. Atas situasi ini, Bupati Lotim, Drs. H. M. Sukiman Azmy, mengancam menutup kembali sekolah-sekolah yang tak mematuhi protokol kesehatan.
Bupati mengaku saat ini sudah keliling ke semua satuan pendidikan baik SD dan SMP untuk memantau pelaksanaan KBM dan penerapan protokol kesehatan. Peninjauan akan dilakukan sampai hari Sabtu besok dan langsung diputuskan setelah melihat prospek sekolah yang menerapkan prokes Covid-19 akan dilanjutkan, sementara apabila tidak bersedia menerapkan protokol kesehatan, sekolah tersebut akan ditutup kembali.
“Untuk sekolah-sekolah ini sedang kita evaluasi. Kita tinjau kembali seperti apa penerapan protokol kesehatan,” tegasnya saat dikonfirmasi Suara NTB, Kamis, 21 Januari 2021.
Terkait melonjaknya pandemi Covid-19, bupati menjelaskan karena banyaknya warga yang KTP-nya Lotim namun berdomisili di Kota Mataram, jumlahnya sebanyak 12 orang yang baru terkonfirmasi positif Covid-19. “Kalau Lotim rata-rata paling tinggi tambahan 6 orang sampai 7 orang bahkan 1 orang per hari. Tapi kemarin melonjak 21 orang karena klaster Unram,”jelasnya.
Begitu tambahan positif Covid-19 disumbang beberapa alumni madrasah yang melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Namun ketika menjalani swab di Unram ternyata hasilnya positif. Kondisi ini di luar dugaan, sehingga dilakukan tracing contact ke seluruh keluarganya.
Adapun berdasarkan grafik perkembangan kasus Covid-19 Lotim per tanggal 21 Januari 2021, jumlah total yang sudah terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 807 orang, sembuh 709 orang, masih isolasi 65 orang dan meninggal dunia 35 orang. Jumlah ini tersebar di 43 desa di Kabupaten Lotim. (yon)