Kader PKS yang Diutus Maju Pilkada, Tak Diperkenankan Maju Pileg

0
Sembirang Ahmadi (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – PKS NTB dari sejak dini sudah mempersiapkan kader-kader terbaiknya dari sekarang untuk bertarung di Pemilihan anggota legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 mendatang. Lewat mekanisme pencalonan dini di internal partai, sudah ada kepastian siapa kader yang maju di Pilkada dan yang diutus maju di Pileg 2024.

Demikian diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, Sembirang Ahmadi. “Karena Pileg dan Pilkada itu selisih waktu hanya beberapa bulan. Jadi ini memang harus kita putuskan sebelum pileg, siapa kader yang kita majukan di pileg, siapa yang kita majukan di Pilkada,” ujar Sembirang.

Disebutkan Sembirang, sampai sejauh ini BP3 sudah merekomendasikan tiga kader yang akan dipersiapkan sebagai kandidat calon Kepala Daerah. Mereka adalah H. Abdul Hadi untuk Pilkada Lotim, Nurul Adha untuk Pilkada Lombok Barat dan Syamsuddin Majid untuk Pilkada Kota Bima.

“Kita dari BP3 yang ditugaskan untuk menggodok Pemenangan Pemilu dan Pilkada. Alhamdulillah sudah menyiapkan kader-kader terbaik untuk maju di eksekutif,” ucapnya. Dari tiga orang kader PKS yang diusulkan maju di Pilkada itu saat ini semuanya masih sebagai anggota DPRD aktif. Maka setelah mereka diputuskan akan diusung di Pilkada, ketiganya dipastikan tidak ikut mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPRD.

“Ya, kader harus memilih. Kalau sudah diputuskan maju di Pilkada, kemungkinan besar tidak maju di pileg. Jangan maju pileg mau maju juga di Pilkada, harus salah satu,” tegasnya.

Anggota DPRD Provinsi NTB itu meyakini, skema tersebut telah diperhitungkan dengan matang dan diyakini akan saling memperkuat untuk memenangkan Pileg dan Pilkada 2024. Sekalipun kader yang diutus maju di Pilkada merupakan anggota DPRD aktif, PKS tidak sama sekali khwatir akan kehilangan kursi DPRD.

“Justru itu akan saling memperkuat, kita meyakini kursi kita akan bertambah, karena itu akan merangsang daya saing caleg-caleg ini, makin kompetitif merebut kursi itu, karena tidak ada incumbent di sana. Jadi ini juga membuka peluang mobilitas vertikal bagi kader-kader lain yang sudah lama mengantri untuk menjadi anggota DPRD,” pungkasnya. (ndi)