Kabupaten Bima Siaga Kekeringan

0
Penyaluran air bersih oleh BPBD Kabupaten Bima di lokasi yang mengalami kekeringan, tepatnya di Desa Waduwani Kecamatan Woha, belum lama ini.(Suara NTB/Ist)

Bima (Suara NTB) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, M. Chandra Kusuma, M.AP mengatakan daerah setempat saat ini berstatus siaga bencana kekeringan.

“Kabupaten Bima berstatus siaga kekeringan. Belum mengarah darurat,” katanya kepada Suara NTB, Rabu, 22 September 2021.

Dalam menyikapi siaga bencana kekeringan itu, Ia mengaku pihaknya akan menggelar Rapat koordinasi (rakor) dengan sejumlah pihak terkait. Termasuk membahas krisis air bersih di sejumlah Desa.

“Akan segera kita gelar Rakor membahas kekeringan ini. Termasuk juga membahas soal krisis air bersih di Desa Kalampa yang berujung blokade jalan oleh warga kemarin,” katanya.

Chandra menjelaskan, pihaknya tetap mendistribusikan atau menyalurkan air bersih ke sejumlah wilayah atau Desa yang membutuhkan. Hanya saja tidak setiap hari, karena penyaluran bergilir berdasarkan permintaan.

“Misalnya hari ini ke Desa A, besoknya ke Desa B, kemudian lusanya lagi ke Desa C. Yang jelas air bersih tetap disalurkan asal ada permintaan,” katanya.

Selain itu, tidak efektif pihaknya mendropping air bersih setiap hari, karena kekurangan armada mobil truk tangki dan jumlah tenaga. Selain itu anggarannya juga yang masih terbatas. “Selama ini, kita menyalurkan air bersih menggunakan anggaran operasional yang terbatas. Kita harapkan anggaran operasional bisa ditingkatkan kedepannya,” harapnya.

Terlepas dari itu, Ia meminta Pemerintah Desa (Pemdes) dan Pemerintah Kecamatan untuk segera melaporkan ke BPBD apabila terjadi kekeringan di wilayahnya dengan melayangkan surat resmi disertai dengan jumlah KK dan jiwa yang terkena dampak kekeringan. “Jika terjadi kekeringan segera laporkan ke BPBD agar distribusikan air bersih sesuai jumlah KK atau jiwa yang membutuhkan,” katanya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bima perbulan Agustus 2021, tercatat ada 38 Desa dari 10 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bima yang dilaporkan dilanda kekeringan musim kemarau tahun 2021.

38 Desa yang terdampak kekeringan yang tersebar di 10 Kecamatan itu antara lain di wilayah Kecamatan Donggo, Woha, Bolo, Soromandi, Parado, Madapangga, Monta, Belo, Wawo dan Palibelo.

Dari 10 wilayah Kecamatan yang terdampak kekeringan yang paling parah yakni di wilayah Kecamatan Palibelo yang tercatat ada 12 Desa. Sedangkan di wilayah Kecamatan Wawo dan Parado hanya ada 1 Desa. (uki)