Jokowi dan TGB akan Bertemu 400 Ulama Dunia, Ini Tanggapan Dewan

0

Mataram (Suara NTB) – Kalangan DPRD Provinsi NTB memberikan tanggapan atas rencana pertemuan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi (TGB) dengan 400 ulama dunia.

Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri menegaskan, pertemuan ini akan menjadi salah satu agenda bersejarah bagi perkembangan Islam di Indonesia. Terlebih, bagi NTB yang saat ini sangat identik dengan label sebagai daerah tujuan wisata halal berkelas dunia.

“Kita sangat apresiasi, pertemuan ini akan menandai babak baru dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara. Dan yang membuat kami selaku pimpinan dewan bahagia, karena ini digelar di NTB. Ada Presiden bersama ratusan ulama yang hadir. Ini sangat istimewa bagi kami,” tegas Mahalli Fikri.

Ia menilai, kehadiran Presiden Jokowi di acara ini juga bisa mempertegas komitmen kepala negara dalam membangun peradaban Islam yang mengedepankan toleransi terhadap pemeluk agama lain di Indonesia.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri pertemuan 400 ulama dunia di Islamic Center (IC) NTB pada Kamis, 19 Oktober 2017 mendatang. Ratusan ulama dari puluhan negara di dunia akan melakukan konferensi internasional yang membahas mengenai Islam moderat.

‘’Lagi disiapkan. Presiden juga berkenan (rencananya) hadir hari Kamis,’’ kata Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi ketika dikonfirmasi usai meninjau persiapan lokasi acara di IC NTB, Senin, 16 Oktober 2017 siang kemarin.

Pada kesempatan tersebut, gubernur didampingi Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Gubernur menjelaskan, pembukaan pendahuluan konferensi internasional ratusan ulama dunia yang merupakan para alumni Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini akan dilakukan pada Rabu, 18 Oktober 2017.

‘’Kemudian untuk konferensi internasionalnya dibuka Kamis,’’ ungkap TGB-.

Konferensi internasional ulama dunia itu membahas tentang Islam moderat. Pengalaman Islam yang moderat selama ini telah mampu menjaga Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. NTB sebagai bagian dari Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim tetap kondusif.

‘’Jadi, ketika dilaksanakan di NTB ini juga sebagai bagian dari ekspose NTB. Sebagai daerah yang kondusif. Yang di situ ada umat Islam yang mayoritas sangat besar. Tapi saudara-saudara non muslim bisa  hidup dengan nyaman  dan kondusif dalam suasana saling menghargai,” kata doktor lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini.

TGB mengatakan, tugas umat Islam di NTB dan Indonesia secara umum adalah memperbanyak promosi tentang Islam moderat. Islam yang rahmatan lil alamin kepada dunia. Negara-negara Islam yang ada di dunia diharapkan dapat belajar mengenai Islam moderat di Indonesia, khususnya NTB.

Menanggapi hal ini, Mahalli menegaskan bahwa saat ini, pelurusan citra Islam yang kerap dilekatkan dengan kekerasan dan intoleransi telah dimulai di NTB. Di daerah ini, ujar Mahalli, tidak ditemukan adanya intimidasi terhadap kebebasan beribadah, meski Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk NTB.

“Kita bisa menceritakan kepada dunia bahwa di Indonesia, mayoritas penduduknya Muslim. Tapi di sini, kebebasan beragama sangat dijamin. Dan karakter Indonesia yang begitu bisa dilihat simbolnya secara nyata di NTB,” pungkas Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini. (*)