Jangan Gegabah Jadikan Puskesmas BLUD

0
Puskesmas Selaparang telah memiliki fasilitas UGD dan melayani rawat inap, dan siap menjadi BLUD. Sejauh ini, sebelas Puskesmas di Mataram didorong untuk menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengingatkan Dinas Kesehatan tidak gegabah menjadikan sebelas Puskesmas menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). Dia tidak menginginkan pelayanan di Puskemas justru membuat ruet dan mempersulit penatalaksanaan pelayanan.

“Kalau hanya bikin ruet dan menimbulkan permasalahan, saya kira jangan gegabah secepat itu menjadikan puskesmas BLUD,” kata Walikota.

Pembentukan BLUD menurut Walikota, memerlukan kajian. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah melakukan pendampingan untuk hal itu. Dia memberikan catatan jika pembentukan BLUD untuk menjamin peningkatkan kualitas pelayanan agar lebih cepat dan tepat maka dipersilakan untuk peningkatan status tersebut.

“Kalau misalnya ini demi peningkatan pelayanan kenapa tidak harus disegerakan Puskesmas jadi BLUD,” tegasnya.

Wacana puskesmas menjadi BLUD sebenarnya telah bergulir sejak tahun 2016 lalu. Dinas Kesehatan telah menggandeng BPKP untuk mempersiapkan dari segi administrasi, penataan serta sumberdaya manusia. Empat tahun berjalan belum ada satupun puskesmas menjadi BLUD. Sementara, beberapa Puskesmas telah memiliki unit gawat darurat (UGD) dan melayani rawat inap.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah dalam pembentukan BLUD. Tetapi apa yang disampaikan oleh Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dinilai tepat. Jika tujuannya untuk meningkatkan mutu pelayanan sangat bagus. “Kalau hanya untuk sekadar gagah – gagahan, ngapain,” kata Usman.

Fungsi utama Puskesmas adalah sebagai layanan promotive dan preventif. Usman menambahkan pendampingan oleh BPKP akan dilihat lebih jauh Puskesmas mana saja siap tanpa menghilangkan fungsi utamanya.

Usman menyebutkan dari sisi pelayanan lima puskesmas telah melayani rawat inap dan memiliki UGD. Yakni, Puskesmas Cakranegara, Ampenan, Tanjung Karang, Karang Taliwang dan Selaparang. “Persiapannya tetap berjalan. Insya Allah, tahun depan sudah bisa jadi BLUD,” jelasnya.

Proses akreditasi telah dipenuhi oleh Puskesmas. Akreditasi memang bukan salah satu persyaratan, melainkan sebagai bentuk peningkatan pelayanan serta keamanan masyarakat dan petugas. Sumberdaya manusia khusus medis tidak ada masalah. Hanya kesiapan dari non teknis diperlukan. Usman mengakui ada beberapa Puskesmas yang telah siap menjadi BLUD. Seperti Puskesmas Cakranegara, Karang Pule, Pejeruk dan Dasan Agung. (cem)