Jadwal Sekolah Sebaiknya Dikaji Ulang

0
H. Mohan Roliskana. (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana meminta instansi teknis mengkaji kembali jadwal masuk sekolah para peserta didik. Bertambahnya kasus Coronavirus Disease mestinya semakin meningkatkan kewaspadaan. Saya kira perlu dikaji lagi lah, kata Mohan ditemui Rabu, 27 Mei 2020.

Peserta didik seluruh tingkatan dijadwalkan memulai aktivitas belajar sekolah tanggal 2 Juni pekan depan. Kebijakan ini diakui Mohan, terjadi pro kontra di tengah masyarakat. Di satu sisi, anak terlalu lama tidak sekolah mempengaruhi kemampuan kognitif mereka. Di samping itu, anak anak juga berada pada tingkat kejenuhan terlalu lama berdiam diri di rumah.

Pasalnya, pada masa usia saat ini anak butuh interaksi sosial, tapi harus dihambat dengan situasi pandemi Covid-19. Memang akan jadi pro kontra, timpalnya.

Di sisi lain, keinginan pemerintah segera mengefektifkan aktivitas belajar mengajar di rumah tidak relevan. Mohan melihat jumlah warga terpapar virus Corona setiap harinya terus bertambah. Bahkan, tingkat penyebarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, institusi pendidikan dan pihak lainnya perlu bersabar dulu serta mengambil peran secara bersama menghentikan penularan wabah. Bandara saja ditutup selama sebulan. Ini juga harus dipikirkan lagi, tandasnya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah harus paralel secara keseluruhan. Artinya, aturan itu tidak hanya berlaku bagi satu daerah saja, tetapi kabupaten/kota juga disamaratakan. Kebijakan dikeluarkan oleh pemprov selama ini selalu menimbulkan polemik. Contohnya sebut Mohan, satu daerah diperbolehkan terjadi kerumunan. Sedangkan, daerah lain minta ditutup. Jadi harus pararel, tidak boleh parsial begitu, ucapnya.

Rasa jenuh anak anak terlalu lama berdiam diri di rumah dinilai bisa diatasi. Orangtua dapat mengarahkan anaknya untuk sekreatif mungkin dan mencari pengetahuan baru agar mengasah kemampuan kognitif, psikomotoric atau apektif. Mohan justru mengkhawatirkan siswa belajar di ruangan kelas akan memunculkan klaster baru. Contoh kasus menjelang dan pascalebaran timbul klaster baru. Artinya, masih ada fenomena terhadap persoalan itu, demikian kata Mohan. (cem)