Industri Kreatif di NTB Harus Perhatikan Kemasan

0

Mataram (suarantb.com) – NTB memiliki potensi industri kreatif yang dapat berkembang  pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan sektor pariwisata, kriya seperti kerajinan tenun, serta kuliner yang mengalami perkembangan  pesat.

Demikian diutarakan Mantan Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati saat ditemui usai menghadiri acara pertemuan OJK dengan pelaku jasa industri keuangan di Mataram, Selasa, 14 Februari 2017.

Menurut Anny, hal menjadi penting adalah bagaimana cara mengemas (packaging) agar produk yang dijual tersebut dapat memiliki nilai tambah, laku di pasaran, serta dapat memberikan input bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Anny yang juga merupakan dosen ekonomi di salah satu Universitas ternama di Indonesia ini mengemukakan, nilai dari industri kreatif harus sepenuhnya didapat oleh daerah.

Artinya, jangan sampai NTB sebagai pihak yang seharusnya mendapatkan profit sebagai pemilik suatu produk, berbalik menjadi tidak mendapatkan nilai tambah karena pengemasan maupun proses produksinya tidak dilakukan di NTB tapi di daerah lain.

“Seperti contohnnya ada suatu daerah yang memproduksi batik. Tapi proses mengerjakannya masih di luar daerah tersebut. Jadi sebenarnya tidak ada nilai tambah yang didapat oleh daerah tersebut,” ungkapnya.

Hal tersebut menurutnya perlu mendapat perhatian. Salah satu caranya, ia mengajak semua pihak terkait untuk mulai memetakan potensi-potensi industri kreatif baik dari sektor pariwisata, kriya (kerajinan tangan), serta kuliner di NTB.

Ia mengatakan sudah seharusnya semua bahan dasar atau bahan baku dari produk yang akan dihasilkan, harus berasal dari wilayah NTB.

Kecuali terdapat bahan-bahan yang memang tidak dimiliki daerah, baru bahan tersebut dapat disuplai dari daerah lain. (hvy)