Polisi Tangkap Dua Orang Terlibat Narkoba di Karang Bagu

0
Dua tersangka kurir yang juga pecandu sabu ditangkap Polresta Mataram usai membeli barang haram tersebut di Karang Bagu, Karang Taliwang, Cakranegara, Mataram, Jumat, 21 Februari 2020. (Suara NTB/why)

Mataram (Suara NTB) – Polresta Mataram menggeber penggerebekan di Lingkungan Karang Bagu, Karang Taliwang, Cakranegara, Mataram dua hari belakangan ini. Kurir dan pelanggan sama-sama ditangkap. Bandarnya belum ketemu. Pemain narkoba punya cara menutupi jejak. Meski memakai kurir, tapi bekas-bekas jejak ke bandar terputus. Tersangka kurir IN (31) warga Pagutan, Mataram dan kawannya RR (40) ditangkap.

“Transaksinya Rp1,3 juta. Tersangka ini mendapat Rp100 ribu,” kata Kasatresnarkoba Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa, Jumat, 21 Februari 2020 kemarin. Dua tersangka itu baru saja mengambil barang di Karang Bagu. Mereka ketahuan sat baru selesai transaksi. Barang gagal diantarkan ke pemesan. “Mereka perantara saudara D yang masih kita dalami. Diberi uang Rp1,3 juta untuk membeli di Karang Bagu. Dia dikasih fee Rp100 ribu,” ungkap Adi.

Selain upah ambil barang, IN dan R dijanjikan dapat bagian dari sabu yang mereka ambil. Namun nyatanya, mereka malah pulang ke ruang tahanan Polresta Mataram. Tersangka IN, kata Adi, sudah kecanduan sabu sejak 19 tahun silam, tepatnya IN mulai kenal sabu pada tahun 2001. Sementara, R kawannya baru terbujuk dan mengonsumsi sabu setahun belakangan ini.

Dua poket plastik disita dari IN. setelah ditimbang, sabu yang dalam penguasaannya itu beratnya 1,56 gram. Sementara dari R yang sehari-hari jadi tukang parkir di kawasan Cakranegara ini disita uang tunai Rp320 ribu. Dalam waktu terpisah, seorang pelanggan narkoba Karang Bagu, IKK (41) ikut melenggang ke ruang tahanan Polresta Mataram. Pria asal Cakranegara Selatan, Cakranegara, Mataram ini ditangkap seusai membeli sabu di Karang Bagu.

Tersangka IK menyimpan sabu di dalam celananya. Dia menyembunyikan di dalam bekas bungkus rokok. “Dia sudah makai sejak SMP,” kata Adi. Selama ini, IK kalau punya uang selalu sempat ke Karang Bagu untuk mengisi stok sabunya. Baru kali ini dia terpeselet. “Selalu belinya ke sana (Karang Bagu),” tandas Adi. (why)