Kapolda Silaturahmi ke Kediaman Mantan Gubernur NTB

0
Kapolda NTB, Nana Sudjana silaturahmi ke kediaman mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi di Pancor, Lombok Timur, Selasa, 14 Mei 2019. (Suara NTB/yon)

Selong (Suara NTB) – Kapolda NTB, Brigjen Pol. Nana Sudjana bersilaturahmi ke kediaman mantan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) di Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur (Lotim). Dalam silaturahmi itu, mengemuka harapan bersama bagaimana menjaga kondusivitas wilayah pasca Pemilu.

‘’Ini dalam rangka silaturahmi ke tokoh-tokoh di NTB karena Pak Kapolda baru 10 hari bertugas di NTB. Sehingga di bulan Ramadhan ini, beliau menggunakannya untuk bersilaturahmi ke tokoh-tokoh, salah satunya ke kediaman TGB,’’ terang Kapolres Lotim, AKBP. Ida Bagus Made Winarta,SIK.

Kapolda sendiri akan melakukan silaturahmi ke sejumlah tokoh di NTB. Namun silaturahmi pertama ini dilakukan ke kediaman TGB di Pancor yang merupakan mantan Gubernur NTB. Selain itu, TGB juga merupakan Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) yang merupakan organisasi masyarakat terbesar di NTB.

Dalam silaturahmi itu, Kapolda NTB tidak lupa meminta saran dan masukan dari tokoh NTB  ini, selain memperkenalkan diri dan mengharapkan kerjasama  dalam membantu tugas-tugas kepolisian. Terlebih dalam menghadapi suasana pasca Pemilu. Diharapkan, masyarakat dapat merajut dan memperkokoh kembali tali persaudaraan antarsesama.

Selain bersilaturahmi ke kediaman TGB, Kapolda juga meninjau Mapolres Lotim untuk melihat kondisi gedung, sarana dan fasilitas lainnya sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Di Kabupaten Loteng sendiri, Kapolda melakukan peninjauan ke lokasi yang akan dikunjungi Presiden RI, Ir. Joko Widodo dalam waktu dekat ini.

Sementara, TGB menyampaikan bahwa saat ini Indonesia baru selesai melaksanakan perhelatan demokrasi sebagai bagian agenda bangsa. Di mana hasil dari pesta demokrasi itu masih ditunggu untuk kemudian diputuskan siapa yang akan menjadi pemimpin bangsa dan rakyat Indonesia untuk lima tahun yang akan datang. Untuk itu, ia mengajak sebagai bagian dari tuntunan agama dan berbangsa untuk bersama-sama menghormati keputusan dari institusi yang berwenang terkait dengan perhelatan demokrasi tersebut.

‘’Keputusan KPU kita tunggu dan pada saatnya kita hormati keputusan itu sebagai tatanan berbangsa,’’ ujar TGB dikonfirmasi Suara NTB usai menerima kunjungan Kapolda NTB.

Apabila ada di antara masyarakat yang merasa keberatan dengan hasil dari keputusan KPU, maka bagian dari tuntunan berbangsa yakni dengan menyalurkan keberatan itu melalui mekanisme yang ada. ‘’Ada jalur-jalurnya, ada ruang-ruangnya. Maka manfaatkanlah ruang-ruang dan jalur itu sesuai dengan aturan hukum dan konstitusi,’’ tegas TGB.

Cucu pahlawan nasional TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid ini juga mengajak selaku anak-anak bangsa yang mewarisi Indonesia yang besar ini, untuk menjaga persatuan bangsa dan menjadikannya persatuan utama dari setiap aktivitas yang dilakukan. Menjauhkan diri dari seruan apapun yang pada akhirnya dapat meretakkan dan memecah belah persaudaraan.

Melainkan tetap bersatu, kompak dan membekali diri dalam kehidupan sehari-hari dengan amal-amal yang bermanfaat, memperbanyak silaturahmi yang pada akhirnya dapat memperkokoh suatu bangsa. ‘’Masa depan Indonesia bergantung pada apa yang kita lakukan saat ini. Jangan ikuti seruan-seruan yang tidak bertanggung jawab,’’pesan TGB. (yon)