Polisi Amankan Belasan Sepeda Motor Diduga Hasil Curanmor

0
Motor curian  yang diamankan aparat Polres Lombok Tengah (Loteng). (Suara NTB/dok)

Praya (Suara NTB) – Jajaran Polres Lombok Tengah (Loteng) sejak dua hari terakhir menggelar operasi khusus di Desa Beleke Kecamatan Praya Timur. Dalam operasi tersebut belasan sepeda motor yang diduga hasil pencurian sepeda motor (curanmor) berhasil diamankan dari sejumlah rumah. Operasi sendiri digelar sebagai tindak lanjut dari penangkapan dua terduga penadah, beberapa waktu lalu.

“Total ada 12 sepeda motor yang kita amankan. Dan, sekarang sepeda motor yang diduga hasil curanmor ini sudah dibawa ke Mapolres Loteng untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Kasat Reskrim Polres Loteng, AKP Rafles Girsang, SIK., Senin, 16 Desember 2019.

Ia menjelaskan, sebelumnya pada hari Sabtu, 14 Desember 2019, Polres Loteng menangkap dua terduga penadah sepeda motor Ra alias Man (22) serta RJ alias Redy (35) warga Desa Beleke. Dari keterangan kedua pelaku, polisi mendapat keterangan sejumlah sepeda motor yang sudah dijual oleh pelaku ke sejumlah warga.

Berdasar keterangan tersebut, pada Minggu, 15 Desember 2019 dini hari polisi kemudian mengelar operasi di Desa Beleke. Satu per satu rumah dan warga yang disebut pelaku didatangi. Dari tangan warga polisi menemukan sepeda motor yang disinyalir hasil kejahatan.  “Sepeda motor ini akan yang kita temukan di rumah. Ada juga yang sedang digunakan,” terangnya.

Pagi itu juga, setelah semua sepeda motor diamankan langsung dibwa ke Polres Loteng. Untuk pemeriksaan lebih lanjut.  Kasus tersebut kini masih terus dikembangkan, baik itu terhadap pelaku yang sudah diamakan termasuk juga warga tempat sepeda motor tersebut ditemukan. Karena ada indikasi pelaku yang sudah ditahan tidak hanya sebagai penadah. Tetapi juga sebagai pelaku curanmor.

Laporan dari Polres dan polsek jajaran sudah dikumpulkan. Untuk mengindentifikasi apakah ada keterlibatan kedua pelaku dalam kasus curanmor yang terjadi di wilayah hukum Polres Loteng. Begitu juga terhadap warga juga masih diselidiki, keterlibatannya, karena bisa saja warga tersebut ikut dijerat kalau memang sengaja menyimpan hasil kejahatan. “Kasusnya masih kita kembangkan,” ujarnya. (kir)