Pencuri Ornamen PJU Diringkus Polisi

0

Giri Menang (Suara NTB) – Polres Lombok Barat (Lobar) melalui Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) berhasil meringkus terduga pelaku pencuri ornamen kuningan tiang penerang jalan umum (PJU) yang ada di sepanjang jalur Bypass BIL II.

Setelah lama kasus ini terjadi, polisi berhasil meringkus pelaku berinsial AM (46) warga Sayang-Sayang Kota Mataram ini. Akibat pencurian ornamen PJU ini, pemda dirugikan ratusan juta rupiah.

Kapolres Lobar, AKBP I Wayan Jiartana yang didampingi Kasat Reskrim Polres Lobar, AKP Joko Tamtomo saat memberikan keterangan pers pengungkapan kasus ini di Mapolres Lobar, menjelaskan, pelaku inisial AM ditangkap saat sedang beraksi mengambil lempengan kuningan ornamen di jalur Bypas BIL II.

“Dari tangan pelaku pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa lempengan kuningan sebanyak 12 lempeng. Alat yang digunakan berupa lingis, sepeda motor yang digunakan untuk mengangkut dan sarung untuk menutupi barang curian agar tidak dicurigai,” terangnya.

Jiartana menerangkan pengungkapan kasus pencurian tersebut berdasarkan atas laporan Polsek Kediri dan Gerung serta laporan dari Polsek Labuapi terkait dmaraknya pencurian besi yang melapisi PJU yang ada di Jalur BIL II. Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya Rasreskrim Polres Lobar menerjunkan tim opsnal melakukan penyelidikan dan pengintaian untuk bisa mengungkap siapa para pelaku.

Hampir selama seminggu pengintaian, pihaknya berhasil mengangkap pelaku saat tengah beraksi mencongkel ornamen sekitar pukul 05.00 wita, Rabu (9/9). Kini pelaku telah diamankan di Mapolres Lobar.

Ditanya apakah ada pelaku lain, Jiartana mengatakan pihaknya masih terus melakukan pengembangan atas kasus pencurian ornamen tiang PJU, sehingga nantinya pihaknya dapat mengetahui baik itu dari pelaku lainnya, maupun kemana barang curian tersebut dijual.

Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Lobar H. L. Winengan mengaku senang dengan penangkapan pelaku pencuri ornamen PJU.”Sebab daerah rugi itu ratusan juga, karena harga satu ornamen itu mahal sekali,” akunya. (her)