Penertiban Tak Mempan Bagi PSK di Pasar Cakra

0

Mataram (Suara NTB) – Tempat pangkalan PSK di Kota Mataram tak hanya di sekitar Pasar Panglima, tapi juga di Pasar Cakranegara khususnya Jalan Umar Maya. PSK yang mangkal di Pasar Cakra kerap diangkut Satpol PP Kota Mataram namun kemudian kembali lagi setelah lepas dari panti sosial.

“Sudah sering kali. Sudah sering diangkut itu ada empat orang di Jalan Umar Maya, tapi keluar lagi dari Budi Rini,” kata Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati kepada Suara NTB, Selasa, 25 Juli 2017.

Panti Sosial Budi Rini disampaikan Bayu kini memiliki administrasi yang cukup ketat. Saat Satpol PP menyerahkan PSK yang berhasil dijaring dalam razia, Satpol PP diwajibkan menyertakan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang menyatakan bahwa perempuan bersangkutan benar-benar seorang PSK.

Cara pembuktiannya ialah saat ditemukan sedang melakukan hubungan seksual dengan pelanggannya. Syarat ini menurut Bayu cukup sulit dipenuhi karena tidak mudah menemukan PSK yang sedang menjalankan pekerjaannya.

Akhirnya karena tidak ada BAP dan bukti seperti itu, PSK yang terjaring razia dikembalikan lagi ke asalnya. PSK ini kemudian kembali beraksi dan mangkal di Pasar Cakra. “Kembali lagi nongkrong dan masuk pasar untuk transaksinya. Kebingunganlah kepala pasar. Sementara yang memakai mereka para preman-preman itu,” jelasnya.

“Sampai waktu itu saya kepung Pasar Cakra bersama anggota. Itu sudah sering sekali tapi ujung-ujungnya dilepas,” tambahnya. Karena ketatnya aturan birokrasi di Panti Sosial Budi Rini, pihaknya menjadi kesulitan lagi untuk berkoordinasi mengatasi persoalan sosial ini.

Menurut Bayu, para PSK yang kerap terjaring razia ini kebanyakan warga Mataram. Ia mengatakan belum pernah menemukan orang luar daerah yang bekerja sebagai PSK. Termasuk juga di Pasar Panglima, yang kerap ditemukan ialah warga lokal.

“Katanya ada pelarian dari Dolly (Surabaya) itu tapi enggak ada saya temui,” ujarnya.

Setelah berugak di Pasar Panglima dibongkar, kini tak ada lagi tempat mangkal para PSK. Namun menurutnya para PSK yang biasanya mangkal di situ kini menerima jasa panggilan. “Tidak terlalu mencolok karena tidak ada tempat mangkalnya,” ujarnya. (ynt)