Hotel di Mataram Mulai Beroperasi

0

Mataram (Suara NTB) – Setelah memutuskan tutup sementara, usaha perhotelan di Kota Mataram mulai kembali bergeliat. Terlebih dengan dimanfaatkannya hotel sebagai tempat karantina mandiri, yang disambut baik oleh pelaku usaha.

“Adanya isolasi mandiri yang dilakukan oleh karyawan PT. AMNT tentu cukup membantu walau tidak seperti situasi normal,’’ ujar Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Yono Sulistiyo saat dikonfirmasi, Minggu, 7 Juni 2020.

Menurutnya, kondisi tersebut memang belum sepenuhnya membaik. Meningat belum adanya pergerakan kunjungan tamu secara umum. Namun, dengan adanya program-program tersebut hotel di Mataram diakui kembali beroperasi walaupun belum bisa merata.

“Kondisi masih belum membaik dan masih seperti sediakala. Namun demikian, masih ada peluang untuk bisa bertahan,” ujar General Manager (GM) Favehotel tersebut. Dengan alih fungsi hotel sebagai lokasi karantina, hotel-hotel tersebut diharapkan bisa bertahan hinga dampak pandemi virus corona (Covid-19) benar-benar diatasi.

Senada dengan itu, GM Hotel Lombok Raya, I Gusti Lanang Patra, menerangkan untuk bisa bertahan hingga pandemi Covid-19 teratasi hotel telah berjuang. Diantaranya dengan membuat paket-paket khusus.

Dicontohkan Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB tersebut seperti penggunaan hotel sebagai lokasi karantina mandiri untuk pengawasan Covid-19, dan paket-paket makanan dan minuman yang sebagian besar dijual secara on-line.

Di sisi lain, seluruh pelayanan di hotel tersebut harus diberikan dengan potongan harga yang cukup besar. “Ini dilakukan sekedar untuk bisa bertahan saja. Walaupun harganya ditekan habis-habisan,” jelasnya.

Sebagai informasi, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram mencatat sebagian besar hotel di Kota Mataram mulai beroperasi kembali. Dari 123 hotel yang ada di Ibukota Provinsi NTB ini, hanya 3-4 hotel bintang tiga yang masih tutup sementara.

Kepala Dispar Kota Mataram, H. Nizar Deny Cahyadi, menerangkan pembukaan hotel-hotel tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Kota Mataram dari sektor pariwiasta. “Memang tidak signifikan langsung banyak tamu yang datang (dengan dibukanya hotel), taapi ini sebagai awal dari keinginan kita untuk ekonomi ini merangkak naik,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu, 7 Juni 2020.

Diterangkan Nizar, pembukaan hotel memang tidak disebabkan adanya peningkatan tingkat kunjungan. Melainkan adanya program karantina mandiri yang diarahkan ke hotel-hotel tersebut.

Geliat tersebut diharapkan dapat membantu pelaku usaha untuk bisa bertahan menghadapi dampak pandemi Covid-19. ‘’Kalau mereka tetap tutup, otomatis pengunjung dari luar daerah tidak akan dating. Tapi kalau mereka kelihatan buka, paling tidak sudah membuka peluang untuk wisatawan datang ke Mataram,’’ jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya memastikan dibukanya kembali hotel-hotel di Kota Mataram mengikuti protokol penanganan Covid-19. Surat Edaran juga telah dilayangkan ke masing-masing hotel agar mematuhi protokol tersebut.

‘’Sudah kita layangkan dari awal protokol covid-19. Dari awal mereka tutup dulu kita juga sudah layangkan surat,’’ pungkas Nizar. (bay)