Dua Jembatan Rusak di Orong Telu Butuh Perbaikan

0

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Kondisi dua jembatan limpas di wilayah Kecamatan Orong Telu yakni Tampoak Renok dan Brang Punik cukup memprihatinkan. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses ke kecamatan setempat ini, rusak berat diterjang banjir beberapa waktu lalu. Kondisi ini mengganggu mobilitas masyarakat, sehingga mendesak untuk dilakukan perbaikan.

Camat Orong Telu, Darwin, S.Sos yang dikonfirmasi,  Rabu,  2 Januari 2019  membenarkan adanya kerusakan dua jembatan dimaksud. Disebutkan, Jembatan limpas Tampoak Renok jebol akibat hantaman  luapan air banjir yang terjadi pada 18 Desember 2018 lalu. Sedangkan Jembatan Brang Punik bagian tengahnya patah dan nyaris roboh akibat baniir beberapa hari yang lalu.

“Jembatan limpas Tampoak Renok jebol. Sementara Jembatan Brang Punik patah, bagian tengahnya turun. Bagian bawah ada batu yang menyangga, sehingga tidak bisa jatuh seluruhnya,” ujarnya.

Menurutnya, sebelumnya pihaknya sudah pernah memasukkan laporan terkait kondisi Jembatan Tampoak Renok pada tanggal  19 Desember 2017 lalu kepada Bupati, tembusannya kepada Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Sumbawa. Karena saat itu kondisinya juga cukup memprihatinkan.

Selanjutnya pasca jebol, pihaknya kembali melaporkan pada tanggal 21 Desember 2018. Namun belum ada upaya perbaikan yang dilakukan. Sedangkan terhadap kerusakan jembatan Brang Punik diakuinya pihaknya akan segera memasukkan laporan.

Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan gotong royong bersama masyarakat setempat untuk perbaikan yang bersifat sementara supaya bisa dilalui oleh masyarakat. Untuk sementara, jembatan sudah bisa dilalui baik oleh roda dua maupun roda empat. Meskipun demikian, pihaknya khawatir jika kedua jembatan tidak dilakukan penanganan lebih lanjut maka akan semakin parah. Apalagi saat ini di wilayah setempat hujan terus turun. Untuk itu, pihaknya berharap instansi terkait segera turun untuk melakukan perbaikan.

“Harapan kami supaya segera ditangani perbaikan jembatan. Karena jembatan tersebut satu-satunya jalan menuju Orong Telu. Apalagi saat ini musim penghujan, dikhawatirkan akan semakin parah jika terus diterjang air,” tukasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Drs. Zainal Abidin mengakui belum menerima laporan terkait kerusakan jembatan setempat. Setelah adanya laporan, maka nantinya akan ada SK Bupati terkait tanggap darurat.

“Belum ada laporannya. Sampai tadi belum melihat surat (laporan). Ketika laporan masuk paling kita membuat surat SK bupati kalau dianggap tanggap darurat. Nantinya kemungkinan diusulkan anggarannya,” terangnya.

Menurutnya, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk melakukan rehab jembatan. Dalam hal ini pihaknya berkoordinasi dan mengusulkan ke instansi terkait. “BPBD kan tidak ada anggaran untuk rehab. Tidak tahu PU ada tidak dianggarkan itu. Kita hanya bisa mengusulkan ke instansi terkait. Instansi terkait  nanti yang akan menangani,” jelasnya.

Sedangkan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa, Lalu Suharmaji Kertawijaya yang dikonfirmasi mengakui, terkait penanganan tanggap darurat dilakukan pihak BPBD. Sedangkan pihaknya melakukan penanganan untuk rehab rekon. “Untuk tanggap darurat itu ada di BPBD. Nanti setelah di BPBD masuk usulan apakah itu menjadi jembatan konvensional, itu yang dilakukan rehab rekon,” tandasnya. (ind)