13 Pelamar Dipastikan Lolos Jadi CPNS

0
Ilustrasi PNS (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, telah melaporkan hasil seleksi kompetensi bidang ke Badan Kepegawaian Negara di Jakarta. Hasilnya belum bisa diekspose. Namun, 13 pelamar dipastikan lolos sebagai pegawai negeri sipil Lingkup Pemkot Mataram.

13 pelamar itu yakni, dua eks honorer kategori dua dan 11 tenaga pendidik yang telah mengantongi sertifikasi dari Kementerian Pendidikan. “Yang tenaga pendidik ini awalnya ada 15 orang punya sertifikasi. Setelah kita cek di kementerian hanya 11 yang diakui sertifikasinya,” kata Kepala BKPSDM Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati, Jumat, 14 Desember 2018.

Pelamar dari jalur K2 kata Nelly, tidak perlu mengikuti seleksi kompentensi bidang. Bedanya halnya 15 tenaga pendidik tersebut yang memang masih ada keraguan terhadap sertifikasi dilampirkan.

Dalam perekrutan CPNS, pemerintah pusat memprioritaskan guru yang telah mengabdi selama 10 tahun lebih. Dan, mereka telah memiliki sertifikasi.

Ditambahkan, kebijakan itu justru tak menjadi keberuntungan sendiri bagi pelamar lewat formasi umum. Pasalnya, meski mendapatkan nilai tinggi di SKB tapi peserta di bawahnya memiliki sertifikat pendidik, otomatis yang memiliki sertifikasi lolos.

“Makanya dikatakan tidak adil bagi yang tak punya sertifikasi. Kita mau gimana lagi aturannya dari pusat,” tandasnya.

Kepastian peserta lainnya yang lolos CPNS yakni formasi yang hanya diikuti oleh satu pelamar. Praktis, yang bersangkutan akan diterima karena tak memiliki saingan.

Hasil rekap SKB nilai tertinggi pelamar dengan formasi dokter ahli pratama dengan nilai tertinggi 75,440 dan  terendah 36,840. Nilai ini didapatkan dengan rumus 0,4 x nilai SKD dalam skala 100 + 0,6 x nilai SKB dalam skala 100.

Akan tetapi, nilai tertinggi bisa berubah apabila nanti berlaku atau valid peserta yang memiliki sertifikat pendidik.

Sebagai tambahan informasi, formasi CPNS dibutuhkan oleh Pemkot Mataram yakni dua formasi eks tenaga honor K2, 130 tenaga pendidik, 100 tenaga kesehatan dan 30 tenaga teknis. (cem)