Hasil Swab Negatif Covid 19, Dua PDP di RSUD Dompu Dipindahkan ke RS Pratama

0

Dompu (Suara NTB) – Hasil swab terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) berinisial Srd (24) warga Desa Doropeti Kecamatan Pekat (yang sempat disebut warga Oo) negatif. Hal ini sesuai surat hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB tanggal 16 April 2020 bernomor 443.33/65/P3KL/DINKES/IV/2020.

Kendati hasilnya negatif, Srd yang sempat tidak jujur pada petugas hingga 16 orang dokter dan perawat dilakukan isolasi mandiri, tidak langsung bisa kembali bekerja seperti biasa. Ke-16 petugas kesehatan RSUD Dompu ini akan dilakukan tes cepat untuk memberikan kepastian.

“Kita akan lakukan rapid test besok (Sabtu, 18 April 2020) untuk memberikan kepastian kepada petugas kita, keluarganya dan rekan – rekannya,” kata direktur RSUD Dompu, dr Alif Firyasa Maulana yang didampingi sekretarisnya, Ujang Satria Irawan, S.Kep dan Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Maman, SKM, MMKes di kantor Dinas Kesehatan Dompu, Jumat, 17 April 2020 malam.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Dompu, Maman, SKM, MMKes sebelumnya menyatakan, hasil swab terhadap Srd yang menyatakannya negatif SARS Cov – 2 atau Covid 19 dari sampel yang diambil pada Selasa, 14 April 2020. Hasil ini dikeluarkan pada Kamis, 16 April 2020 dan langsung dikonfirmasi pada Kamis malamnya.

“Alhamdulillah hasilnya negatif. Surat pemberitahuannya kita dikirimi tadi malam,” kata Maman.

Selain hasil swabnya negatif, kondisi kesehatan Srd yang diisolasi di RSUD Dompu terus membaik. Hasil tes cepatnya juga menunjukan non reaktif. Ia juga sudah dilakukan foto rontgen untuk melihat kondisi fisiknya dan hasilnya membaik.

“Intinya, kondisi kesehatannya terus membaik,” kata dr Alif Firyasa Maulana.

Karena kondisinya yang membaik, Srd warga Doropeti ini dan rekannya Irw (32) warga Oo yang juga menjalani isolasi di RSUD Dompu sejak Senin, 13 April 2020, kini dipindahkan ke RS Pratama untuk menjalani isolasi bersama anggota Jamaah Tablig (JT) lain.

Srd diikutkan dalam isolasi di RS Pratama untuk pemulihan kondisi kesehatannya. Sementara Irw, hasil tes cepatnya menunjukan reaktif dan akan dilakukan swab bersama anggota JT yang hasil tes cepatnya reaktif.

Sementara hasil tes cepat terhadap anggota JT dari 129 orang yang dites, 65 orang dinyatakan reaktif. Penambahan ini setelah dilakukan tes ulang terhadap anggota JT yang ada di Kecamatan Woja. Dari 19 orang di Woja, 15 orang diantaranya menunjukan reaktif dan hanya 4 orang yang non reaktif.

“Mereka yang hasilnya non reaktif akan dilakukan tes cepat tahap kedua. Kalau yang hasilnya reaktif akan dilakukan swab. Untuk swab ini yang kita bahas sekarang,” jelas Maman.

Untuk isolasi terhadap mereka yang dinyatakan reaktif, Maman mengaku, sesuai keputusan Bupati telah menunjuk Puskesmas baru di Pekat yang belum ditempati untuk pelayanan dijadikan tempat isolasi. Sehingga 15 orang anggota JT yang hasil tes cepatnya reaktif dari 29 anggota JT klaster Gowa di Pekat akan diisolasi di Puskesmas baru Pekat. Sisanya 50 orang diisolasi di RS Pratama Manggelewa.

“Kekurangan bed akan kita lengkapi segera, karena yang dari Woja ini paling lambat kita bawa isolasi Minggu, 19 April 2020,” kata Maman. (ula)