Harga Cabai di Kota Bima Anjlok

0
Rusnah. (Suara NTB/Jun)

Bima (Suara NTB) – Harga sejumlah kebutuhan Bahan Pokok (Bapok) di Kota Bima, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Cabai misalnya, dari kisaran Rp40-Rp50 ribu/Kg pada bulan lalu, kini anjlok sampai Rp15 ribu/Kg. Melimpahnya hasil panen petani di daerah pemasok dianggap pemicu utama.

Demikian ungkap Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Bima, Rusnah, SE., ketika dikonfirmasi Suara NTB di kantornya, Senin, 30 Agustus 2021.

Ia mengatakan, hampir semua komoditas pertanian yang dihasilkan petani lokal maupun luar daerah, mengalami penurunan harga pada akhir Agustus 2021. “Rata-rata turun sekarang terutama cabai, itu turun drastis,” ungkapnya.

Cabai besar biasa, dari Rp20 ribu/Kg tertanggal 27 Agustus kemarin, saat ini paling tinggi dijual pedagang di Pasar Raya Amahami Rp15 ribu/Kg. Sedangkan Cabai rawit, dulunya Rp40-Rp50 ribu/Kg kini turun jadi Rp20 ribu/Kg. Pun demikian cabai keriting, yang mana anjlok sampai Rp15 ribu/Kg dari biasanya kisaran Rp20-Rp30 ribu/Kg.

Selain cabai, sebut Rusnah, kebutuhan bumbu dapur lain juga mengalami penurunan harga dari bulan lalu. Seperti bawang merah, dari Rp20 ribu/Kg sekarang Rp17 ribu/Kg. Bawang putih impor, semula Rp30 ribu/Kg sekarang Rp25 ribu/Kg. “Kalau bawang putih lokal masih bertahan dia Rp40 ribu. Itu hasil pantauan terakhir kita di Pasar Amahami hari ini,” jelasnya.

Ajloknya harga sejumlah kebutuhan bahan pokok terutama cabai, menurut Rusnah, tiada lain karena melimpahnya hasil pertanian petani di daerah pemasok, yakni Pulau Lombok. Gejolak harga semacam ini merupakan hal biasa atau lazimnya berlaku hukum pasar.

Sementara disinggung harga kedelai yang sebelumnya melonjak, ia menegaskan, baik kedelai impor maupun lokal harganya sudah stabil, yaitu Rp15 ribu/Kg. “Kedelai sudah stabil, ndak ada lagi yang sampai Rp18 ribu/Kg karena pasokan dari luar daerah sekarang lancar,” pungkasnya. (jun)