Harga Cabai dan Kedelai Terus Meroket

0
Penjual tahu dan tempe di Pasar Induk Mandalika menunggu pelanggan. Meskipun harga kedelai yang menjadi bahan baku terus meroket di awal tahun, harga jual untuk tahu dan tempe terus dipertahankan oleh pedagang agar tetap dibeli pelanggan.(Suara NTB/bay)

Mataram (Suara NTB) – Memasuki awal tahun 2021 harga bahan pokok (bapok) di Kota Mataram masih tinggi. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram mencatat kenaikan harga mulai terjadi sejak Desember 2020 lalu, tepatnya pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Harganya masih sama seperti kemarin (saat libur Nataru). Kita lihat untuk tindak lanjutnya nanti bagaimana, karena ini baru sehari masuk (di 2020 setelah libur panjang). Kita lihat tiga hari kedepan, kalau memang masih belum merata nanti kita merapat lagi untuk pengecekan di pasar,” ujar Kabid Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Gapokting) Disdag Kota Mataram, Sri Wahyunida, Senin, 4 Januari 2021.

Diterangkan, sampai saat ini berdasarkan pantauan pihaknya di 6 pasar tradisional kenaikan harga masih terjadi untuk cabai super, yaitu mencapai Rp55.000 – Rp60.000/kg.  “Untuk cabai merah yang agak turun jadi Rp30.000 – Rp35.000/kg,” ujar Nida.

Selain itu, kenaikan juga terjadi kedelai impor dan lokal  yang dijual dengan harga Rp9.000 – Rp10 ribu/kg. Terkait alasan kenaikan harga untuk kedelai sendiri disebut Nida sampai saat ini masih dikomunikasikan dengan pihak distributor. “Kita masih tanyakan alasan naiknya kenapa,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Pasar Mandalika, Ismail, menerangkan harga jual kedelai yang mencapai Rp9.000 – Rp10.000/kg saat ini sebenarnya terbilang masih normal. Terutama jika dibandingkan dengan tahun lalu yang harga jualnya dapat mencapai Rp11.000 – Rp12.000/kg.

“Sebenarnya ini tidak terlalu tinggi naiknya. Kalau yang sekarang naik ini kan namanya ada pemberitaan di Pulau Jawa (harga naik), jadi yang di sini ikut kena imbasnya juga,” ujar Ismail, Senin, 4 Januari 2021. Diterangkan, dalam situasi normal harga kedelai memang bisa mencapai Rp5.000 – Rp6.000/kg. “Itu sudah yang paling murah,” sambungnya.

Kenaikan harga kedelai sendiri diakui berdampak langsung pada produksi tahu dan tempe yang berkurang. Kendati demikian, untuk harga jual tahu dan tempe di pasar Induk Mandalika disebutnya masih cukup stabil. “Jualnya ada yang Rp500/biji, ada yang Rp1.000/biji, tergantung besar kecilnya. Kalau beli sekarang masih tetap harganya kalau di sini. Misalnya beli Rp5.000, ya tetap dapat delapan biji. Tidak berkurang,” tandasnya. (bay)