Geliat Nasional Budaya Dompu dan Tumbuhnya Ekonomi Lokal

0

Dompu (Suara NTB) – Festival Pesona Tambora (FPT) tahun 2017 dan upaya menonjolkan kegiatan Katente dan Saremba Tembe hingga ingin memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Republik Indonesia (MURI) tetap menjadi fokus pemerintah daerah (Pemda) Dompu pada 1 April 2017.

Upaya ini dinilai sebagai cara yang mudah, dan murah untuk menggalang dukungan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata. Karena hakikat dari kemajuan pariwisata sangat bergantung dari kultur masyarakatnya.

Hal itu disampaikan Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin kepada wartawan di Dompu, Rabu, 29 Maret 2017.

“Misalnya dulu, ada rimpu tembe (pecahkan rekor MURI pada 1 April 2015). Sekarang itu, ada katente tembe (1 April 2017). Itulah cara yang mudah, murah meriah untuk menggalang dukungan masyarakat. Bukan hanya sekedar untuk mengejar rekor MURI. Itu hanya strategis saja untuk menggerakkan banyak orang. Jadi poinnya itu, kita ingin benar – benar dapat dukungan masyarakat secara moral, secara fisik itu. Masyarakat kita siap untuk membantu mengembangkan pariwisata,” katanya.

Kemajuan pariwisata Bali, kata H. Bambang, bukan karena infrastruktur yang semuanya serba ada. Tapi kemajuan pariwisata Bali ditopang oleh kultur masyarakatnya yang ikut menentukan kemajuan pariwisatanya, bukan karena infrastrukturnya. Beberapa infrastruktur yang ada seperti bandara, hotel berbintang dan lainnya merupakan ikutan dari kultur masyarakat dan potensi alam yang dimiliki.

Karenanya, H. Bambang berharap, agar semua pihak ikut mendukung target pemecahan rekor MURI untuk Katente dan Saremba Tembe. Kegiatan ini harus dilihat sebagai bagian dari untuk menumbuh kembangkan budaya masyarakat, menumbuh kembangkan usaha kecil menengah (UKM) mikro.

“Caranya seperti apa? Mudah-mudahan saudara kita yang belum punya tembe ngoli, dia mau membeli untuk acara ini. Kalau tidak punya tembe ngoli, datanglah dengan sarung yang lain, ndak apa – apa. Karena di situ ndak ada ketentuan harus tembe ngoli. Maksud kita, menggalang kebersamaan, bahwa pariwisata ini akan sangat berkembang kalau didukung oleh masyarakat. Pariwisata itu tidak bisa hanya dengan infrastruktur yang bagus dan itu ini yang bagus, terus dia akan berkembang,” ungkapnya.

Festival Pesona Tambora tahun 2017 ini, dijadwalkan akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Drs. H. M. Jusuf Kalla. Karena pada festival ini akan dirangkaikan dengan penggilingan tebu PT SMS yang dipanen tahun ini.

“Kemarin kita sudah skenariokan Presiden atau Wapres yang melakukannya. Tapi sampai hari ini yang sudah kita dapatkan jawaban tentatif itu, Wapres. Karena tahun 2018, Teluk Saleh ini akan menjadi tuan rumah Sail Samota. Itu kan pasti Presiden yang akan hadir tahun 2018. Jadi mungkin kita harus maklum, masa beberapa kali Presiden hadir di tempat yang sama,” jelasnya.

Kendati demikian, persiapan di lokasi acara puncak FPT 2017 sudah dilakukan. Mulai dari tahap desain lokasi untuk ruang publik, jalan alternatif untuk pengalihan jalur, air bersih, WC umum dan berbagai fasilitas umum lainnya. Bahkan Bupati sendiri langsung memimpin acara pemetaan lokasi acara puncak di padang Savana Doro Ncanga, Selasa, 28 Maret 2017.

H. Bambang bersama pimpinan Dinas/Instansi di lingkup pemerintah Kabupaten Dompu meninjau ketersediaan air bersih yang diambil dari sumur dalam di lokasi peternakan dan sumur dalam di rumah singgah Pariwisata. Jaringan listrik juga sudah terpasang dan tinggal dialirkan. (ula/*)