Kesehatan Adalah Kemewahan

0
Hj.Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/ist)

Persoalan kesehatan sangat banyak, terlebih di saat pandemi Covid-19 ini menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu, penyelesaiannya harus dari hulu dengan strategi promotif dan preventif dengan gaya hidup sehat.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, ketika membuka Workshop Posyandu Keluarga oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, di Batujai, Praya, Kamis, 12 Agustus 2021.

Dikatakan Wagub, belajar  dari pandemi, fasilitas kesehatan tak sanggup menangani kesehatan. Begitu pula dengan tenaga kesehatan yang sumber dayanya membutuhkan waktu disiapkan. Artinya, tindakan kuratif itu terbatas sehingga dibutuhkan intervensi dari awal.

Bentuk intervensi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga hanya memperkaya konten pelayanan dengan edukasi masalah sosial dan lainnya karena hal tersebut terjadi di masyarakat paling bawah yang justru harus diberikan pemahaman lebih dahulu.

‘’Begitu juga dengan PR kesehatan seperti stunting, gizi, sanitasi dan masalah sosial lain yang bisa dicegah dari dusun melalui Posyandu Keluarga,’’ kata Wagub.

Capaian e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat elektronik) Kabupaten Loteng juga masih di bawah 90 persen. Begitu pula dengan angka stunting yang masih tinggi di angka 27, 79 persen dari total 20 ribu kasus berdasarkan data Rembuk Stunting pada Maret lalu.

Wagub mengingatkan, program Pemprov NTB berbasis desa sejalan dengan 18 indikator SDGs yang menjadi target capaian desa.

Ia menjelaskan, kondisi pandemi memang membuat sangat sulit berkoordinasi karena semua stakeholder sedang fokus penanganan pandemi. Namun demikian, harapan Wagub agar tahun ini Loteng dapat 100 persen Posyandu Keluarga. Ini agar terus diupayakan bersama Pemkab Loteng dan stakeholder lain.

‘’Karena tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Dikes menyangkut layanan seperti literasi masalah sosial dan lain lain,’’ jelasnya. (r)