Lenisa, Balita Penderita Hydrocephalus Asal Lotim Butuh Uluran Tangan

0

Mataram (suarantb.com) – Lenisa (16 bulan) menderita penyakit hydrocephalus atau pembengkakan otak sejak berusia tiga bulan. Seharusnya ia menjalani penyedotan cairan di dalam kepalanya, namun keluarganya tak mampu membiayai sehingga kini ia hanya dirawat di rumahnya di Dusun Kembang Seri, Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur (Lotim).

Ibunda Lenisa, Misnawati (22) kepada Suara NTB menceritakan penyakit yang diderita anaknya bukan bawaan sejak lahir. Penyakit tersebut mulai diderita anaknya sejak berusia tiga bulan. Saat anaknya berusia tujuh bulan, ia membawanya berobat ke Puskesmas yang kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Sudjono Selong. Dokter saat itu menyarankan agar Lenisa dirujuk ke Mataram untuk penyedotan cairan dalam kepalanya.

“Katanya suruh bawa ke Mataram, tapi aku bilang ndak ada biaya,” ujar Mis, panggilannya saat dihubungi Minggu, 8 Januari 2016 siang. Dokter juga pernah menyambangi rumahnya dan disarankan untuk dibawa ke Mataram. Namun karena khawatir tidak bisa membayar biaya rumah sakit, Mis memutuskan untuk tetap merawat anaknya di rumah.

Kini kondisi anaknya semakin parah dan membutuhkan uluran tangan. Mis mengaku telah berpisah dengan suaminya saat ia masih mengandung Lenisa. Kini ia sendiri yang menanggung biaya hidup anaknya, sementara ia tak memiliki pekerjaan. “Aku ndak bisa kerja. Sekarang hanya urus anak yang sakit,” ujarnya.

Karena tak ada biaya, ia pun hanya merawat anaknya di rumah. Terkadang ia juga membawa anaknya ke pengobatan tradisional atau dukun. Misnawati berharap kepada pemerintah khususnya Pemkab Lombok Timur bisa turun tangan membantu anaknya yang menurutnya semakin parah. Kini di usia 16 bulan, kepala anaknya semakin membesar.

“Semoga ada pihak yang bisa membantu pengobatan anak saya,” harapnya. (ynt)