Enam Warga Lobar Dinyatakan Negatif Corona

0
Hj. Made Ambaryati (Suara NTB/dok)

Giri Menang (Suara NTB) – Delapan warga Lombok Barat (Lobar) yang sebelumnya dinyatakan suspect Corona, enam orang di antaranya dipastikan negatif. Pihak Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar melalui puskesmas pun tetap intensif mengawasi warga yang masuk dalam pengawasan tersebut.

‘’Di satu sisi permasalahan yang dihadapi, stok Alat Pelindung Diri (APD) petugas medis  sudah menipis, lantaran stok yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan satu bulan,’’ ujar Kepala Dikes Lobar Hj. Made Ambaryati, Selasa, 17 Maret 2020.

Dijelaskan dua warga masih berstatus dalam pengawasan setiap dari dinas kesehatan melalui di masing-masing puskesmas setempat. Warga yang suspect Corona dilarang keluar rumah sementara waktu dan mengurangi kontak dengan warga lainnya. Untuk langkah penanganan sesuai arahan Pemprov, Pemda Lobar sudah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) dan Posko Corona.

Dijelaskan,  pasien dalam pengawasan ditangani di rumah sakit dan diisolasi. Sementara orang dalam pantauan berada di rumah. Mereka dipantau oleh keluarga dan petugas puskesmas. pihaknya melalui puskesmas melakukan setiap hari melakukan pemantauan. Mereka diimbau untuk tidak keluar rumah dan mengurangi kontak dengan seisi rumah. Langkah pencegahan yang dilakukan melalui sosialisasi PHBS dan proteksi diri sendiri agar tetap daya tahan tubuh kuat dan sehat. Karena kata dia,  belum ada obat dan imunisasinya. “Jadi jaga kesehatan masing masing individu,”imbuhnya.

Menyoal APD seperti masker diakuinya kondisinya langka, lantaran pasokan minim dan harganya melambung mencapai Rp250-300 ribu per bungkus. Terkait pengadaan masker di Dikes tiap tahun melakukan pengadaan bahan habis pakai. Pengadaan masker selalu dilebihkan untuk kebutuhan tahun selanjutnya minimal untuk kebutuhan pemakaian lima bulan. Misalnya pengadaan tahun 2019 sebanyak 100 ribu masker, diadakan mencapai 100 ribu  lebih masker.

“Untuk stok masker di Dikes hanya cukup sampai dengan satu bulan bulan ked epan, itupun pemakaian APD untuk petugas kesehatan dan korban atau suspect. Saat ini diakui masker di rumah sakit sudah habis, sehingga mereka minta ke Dikes. Termasuk anti septik diadakan per puskesmas,’’ ujarnya. (her)