Proyek MotoGP Tak Perlu Datangkan Material dari Luar Daerah

0
Ilustrasi MotoGP

Mataram (Suara NTB) – Mulai 2020 ini, sejumlah proyek infrastruktur strategis untuk mendukung MotoGP Mandalika 2021 mendatang mulai dibangun. Antara lain, proyek perpanjangan runway Lombok International Airport (LIA), pembangunan jalan by pass LIA – KEK Mandalika, pembangunan Rumah Sakit Internasional dan pembangunan Sirkuit Mandalika.

Untuk pembangunan sejumlah proyek strategis tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan tidak perlu mendatangkan bahan material galian C dari luar NTB. Karena di NTB jumlahnya sangat mencukupi dan sudah memenuhi kualitas atau standar yang dibutuhkan.

‘’Material galian C seperti pasir, batuan, kerikil dan tanah urug dari NTB sangat cukup. Pasir, kerikil, tanah urug  dan batuan ndak ada masalah. Ngapaian datangkan dari luar daerah. Di sini mencukupi dan memenuhi standar,’’ kata Sekretaris Dinas ESDM NTB, Ir. Zainal Abidin, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Selasa, 7 Januari 2020 kemarin.

Dikatakan, jumlah kebutuhan material galian C masih sedikit dibandingkan potensinya di Pulau Lombok saja. Ia menyebut seperti Lombok Tengah dan Lombok Timur, bahan material galian C untuk proyek-proyek besar masih sangat mencukupi.

Bahkan, kata Zainal, bahan material galian C yang ada di NTB  kualitasnya sangat bagus. Ia memastikan penambangan material galian C juga tak akan merusak lingkungan.

Material galian C seperti batu-batuan yang akan digunakan untuk pengerasan tanah banyak tersedia di NTB. Ia mencontohkan, bahan-bahan galian C yang memenuhi spesifikasi untuk pembangunan sirkuit MotoGP banyak di Lombok Timur. Tinggal sekarang pelaksana proyek menyocokkan dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan data Dinas ESDM NTB, jumlah Izin Usaha Pertambangan (IUP) batuan di daerah ini mencapai ratusan izin. Untuk IUP batu bangunan sebanyak 82 IUP. Tersebar di Lombok Barat 4 IUP, Lombok Tengah 3 IUP, Lombok Timur 52 IUP, Sumbawa 9 IUP, Dompu 5 IUP, Sumbawa Barat 3 IUP, Lombok Utara dan Kota Bima masing-masing 3 IUP.

Kemudian pasir atau kerikil sebanyak 103 IUP. Tersebar di Lombok Barat 15 IUP, Lombok Tengah 10 IUP, Lombok Timur 42 IUP, Sumbawa 15 IUP, Dompu 9 IUP, Bima 3 IUP, Sumbawa Barat 5 IUP dan Lombok Utara 4 IUP. Sedangkan untuk tanah urug sebanyak 36 IUP. Dengan sebaran di Lombok Barat 9 IUP, Lombok Tengah 4 IUP, Lombok Timur 4 IUP, Sumbawa 9 IUP, Dompu dan Bima masing-masing 2 IUP, Sumbawa Barat 3 IUP dan Lombok Utara 1 IUP.

NTB telah ditetapkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP tahun 2021. Berbagai persiapan dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk menyukseskan event internasional tersebut.

Salah satunya membangun infrastruktur pendukung seperti akses jalan by pass dari Lombok International Airport (LIA) menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sepanjang 17 kilometer. Selain itu, perpanjangan landasan pacu (runway) dan perluasan LIA. Di samping itu, di KEK Mandalika juga akan dibangun Sirkuit Mandalika dan Rumah Sakit Internasional MotoGP.

Pembangunan infrastruktur MotoGP diperkirakan akan menyerap sekitar seratusan ribu  tenaga konstruksi. Hal ini menjadi tantangan Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang konstruksi.

Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, H. Hasim Musleh Ibrahim, ST, MT mengatakan, tenaga kerja lokal perlu bersaing dan terlibat dalam pembangunan proyek bernilai triliunan tersebut.  Hasim menjelaskan dalam proyek senilai Rp1 miliar, menyerap 10 tenaga terdidik dan 2 tenaga ahli. Sehingga dalam proyek senilai Rp1 miliar, menyerap 12 tenaga konstruksi. Belum lagi tenaga kerja tidak terampil, seperti peladen. Sehingga total pekerja yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek konstruksi  senilai Rp1 miliar sekitar 30 orang, terdiri dari tenaga terampil dan tidak terampil. (nas)