Industri Pengolahan Limbah Batubara akan Dibangun di NTB

0

Mataram (Suara NTB) – Limbah pembakaran batubara fly ash  dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di NTB akan diolah di dalam daerah. Salah satu investor nasional akan membangun pabrik pengolahan limbah batubara di NTB.

Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) juga memberikan dukungan peralatan untuk pabrik pengolahan limbah medis yang akan dibangun di Science Techno Industrial Park (STIP) Banyumulek.

Kepala Dinas LHK NTB, Ir. Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si yang dikonfirmasi Senin, 6 Januari 2020 mengatakan, pihaknya sudah kedatangan investor yang akan membangun pabrik pengolahan limbah batubara dan akan merealisasikannya tahun ini.

‘’Nanti kita akan olah jadi batako. Kita akan buat pabrik di TPA,’’ katanya.

Madani menjelaskan, limbah batubara di NTB cukup besar. Karena di NTB banyak berdiri PLTU, baik di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Di Pulau Lombok ada PLTU Jeranjang, PLTU Sambelia, PLTU milik AMNT, PLTU Teluk Santong.

Selama ini, kata Madani, limbah batubara hasil pembakaran PLTU di NTB dikirim ke Jawa. Dengan adanya pabrik pengolahan limbah batubara ini maka dapat menciptakan multiplier effect di NTB.

Selain itu, Kementerian LHK memberikan dukungan pembangunan pabrik pengolahan limbah medis dan pusat daur ulang sampah. Sama seperti limbah batubara, limbah medis dari NTB selama ini dikirim ke Jawa.

‘’Hasil pertemuan bilateral Ibu Wagub dengan Menteri LHK kita dibantu pembangunan pabrik pengolahan limbah medis. Kedua, industri daur ulang sampah, kapasitas 20 ton sehari,’’ kata Madani.

NTB juga akan dibantu untuk pembangunan persemaian bibit permanen seluas 30 hektare di Kawasan Mandalika Lombok Tengah bagian selatan. Pembangunan pabrik pengolahan limbah batubara dan limbah medis serta persemaian bibit ini, kata Madani akan menjawab persoalan zero waste dan NTB Hijau. ‘’Ini direalisasikan 2020,’’ ucapnya.

Ia menyebutkan, limbah medis di NTB antara 600 Kg sampai 1 ton sehari. Nantinya, limbah medis yang ada di Bali juga akan diolah di NTB dengan berdirinya pabrik ini. Dikatakan, gubernur sudah menetapkan lokasi pembangunan limbah medis di STIP Banyumulek Lombok Barat. (nas)