Program “Yes I Do” Tingkatkan Kapasitas UMKM di Lombok Barat

0

Mataram (suarantb.com) – Program Yes I Do rupanya juga berperan besar terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Barat. Melalui Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK), para pelaku usaha diperkuat agar memiliki daya saing.

Koordinator  PUPUK Kabupaten Lombok Barat, Medina menjelaskan pada tahun 2018 lewat program Yes I Do telah melakukan beberapa kali kegiatan dengan tujuan untuk peningkatan kapasitas usaha maupun menciptakan iklim usaha yang baik di desa dampingan.

Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan antara lain peningkatan kapasitas dalam pembuatan produk atau pelatihan kewirausahaan. Kemudian beberapa kali menggelar Focus Group Discussion (FGD)  terkait peningkatan daya saing desa sesuai dengan sumber daya yang dimilki oleh desa.

Pertemuan antara Pelaku Usaha 4 Desa dampingan Program Yes I Do, yaitu desa Kediri, Jagara Indah, Lembar Selatan, Sekotong Timur di Hotel Puri Indah Mataram.
Pertemuan antara Pelaku Usaha 4 Desa dampingan Program Yes I Do, yaitu desa Kediri, Jagara Indah, Lembar Selatan, Sekotong Timur di Hotel Puri Indah Mataram.

Dalam hal ini,  lahirnya lembaga kolaborasi di tingkat desa dan tingkat kecamatan. Pada tahun 2019, kata Medina,  PUPUK kembali melakukan kegiatan dengan tujuan untuk mengadakan diskusi dengan para pelaku usaha dan pemangku kebijakan yang ada di Lombok Barat dalam bidang ekonomi.

Kepala Bappeda Lombok Barat,  Dr. H. Baihaqi yang ditemui pada kegiatan pertemuan antara pelaku usaha di 4 desa di Lombok Barat,  Kamis, 12 September 2019,  sangat antusias menghadiri sekaligus membuka acara tersebut. Pasalnya,  program Yes I Do yang dibicarakan sekarang terkait pengembangan UMKM,  juga merupakan bagin dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat.

“Terutama kaitannya dengan sejahtera. Kita sudah mencanangkan program unggulan kawasan perdesaan.  Di sini kita lihat peserta yang dibina oleh PUPUK ini sudah mengarah pada bagaimana pemberdayaan masyarakat di bidang sektor riil , usaha-usaha kecil ini, ” kata Baihaqi.

Bentuk pengembangan UMKM yang dilakukan lewat program Yes I Do adalah mengolah buah mete menjadi sirup.  Bahkan masyarakat sudah bisa mengemas.  Tetapi masyarakat belum punya peralatan.  Ia mengatakan Pemda siap membantu masyarakat dari sisi pendanaan maupun peralatan.

Produk Unggulan UMKM yang di Pamerkan pada Pertemuan antara Pelaku Usaha 4 Desa dampingan Program Yes I Do, yaitu desa Kediri, Jagara Indah, Lembar Selatan, Sekotong Timur di Hotel Puri Indah Mataram.

“Peralatan apa yang dibantu, apa spesifikasi alatnya.  Kalau dia memang butuh pendanaan, nanti kita kaitkan dengan koperasi, ” katanya.

Baihaqi mengatakan produk-produk masyarakat yang dibina lewat program Yes I Do oleh PUPUK yang bekerjasama dengan Plan International diharapkan menjadi produk unggulan kawasan perdesaan.  Pemasarannya diharapkan bisa menggunakan pola inti plasma.

Sehingga nanti ada kelompok yang bertanggungjawab terhadap pemasaran dan pengepakan.  Kemudianbkelompokbyang lain memproduksi sesuai standar yang ditetapkan.  Sehingga,  ada satu merk produk di desa tersebut.

“Kalau dengan cara seperti ini,  ada yang bertanggungjawab packaging dan merketingnya maka ini akan sangat luar biasa.  Potensi-potensi desa yang sangat kaya kita miliki ini akan segera terangkat ke permukaan dapat mensejahterakan masyarakat.  Artinya meningkatkan pendapatan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, ” katanya. (*)