PPN Awang Mengarah Jadi Pusat Ekspor Ikan

0

Mataram (Suara NTB) – Sejak Januari 2019 sampai Juli 2019, 500 ton ikan tuna cakalang telah dibongkar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Teluk Awang, Lombok Tengah. Lalu kenapa ikan-ikan yang dibongkar ini tidak diekspor langsung atas nama NTB? Padahal, ikan tuna cakalang adalah jenis-jenis ikan yang ditangkap untuk memenuhi permintaan luar negeri.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Ir. L. Hamdi, M. Si mengatakan, berbicara ikan hasil tangkapan langsung di ekspor, tidak serta merta dapat dilakukan, ada tahapannya. PPN Teluk Awang baru – baru ini mulai menunjukkan geliatnya. Setelah Kementerian Kelautan Perikanan mengarahkan sebagai UPT. Pusat. Hamdi memaparkan konsep pembangunan kelautan dan perikanan Provinsi NTB yang dibagi menjadi tiga kluster.

Kluster I, yakni, Minapolitan Lombok dengan lokomotif industri perikanan Teluk Awang. Ke II, Minapolitan sumbawa dengan lokomotif perikanan berkelanjutan Teluk Saleh. Ke III, Minapolitan Bima dengan lokomotif garam. Minapolitan adalah sebuah konsep pengelolaan dari hulu sampai hilir.

Minapolitan Lombok (Teluk awang) akan dimotori oleh penangkapan ikan lepas pantai. Saat ini telah beroperasi 40 kapal milik nelayan lokal dan 17 kapal kapasitas 100 GT dari 100 unit yang ditargetkan, berasal dari luar daerah. Jika 100 kapal kapasitas 100 GT masuk Teluk Awang, maka produksi ikan yang bongkar diperkirakan mencapai 80.000 ton per tahun.

“Dan saat ini kita terus lakukan promosi agar kapal besar ini bertambah. Sekarang sudah sekitar 500 ton produksi tuna cakalang, marlin dan kembung telah dikirim keluar daerah (perdagangan domistik) legal, tercatat di dokumennya di Dinas Lutkan NTB,” ujarnya.

Tahap berikutnya, diharapkan ada prasarana pendukung seperti air bersih, pabrik es, cold storage, BBM dan lainnya. Dinas Kelautan Perikanan NTB bersama lutkan lombok tengah dan KKP terus membangun komunikasi agar pengusaha yang berstatus eksportir tertarik untuk usaha di Teluk Awang, sehingga produk ini tercatat sebagai produk ekspor asal NTB.

“Sementara ini, ikan hasil tangkapan yang mendarat di Teluk Awang dibeli pengusaha dari jawa. Disana dijual lagi ke pengusaha domestik atau bisa saja dijual ke eksportir,” kata Hamdi. “Jadi ada tahapannya . Tetapi sedang mengarah ke sana kita,’’ tambahnya.

Dia berharap semua pihak mendukung aktivitas nelayan ini. Sehingga merasa nyaman, betah dan mengajak kapal lain untuk memanfaatkan Pelabuhan Teluk Awang, karena semakin banyak kapal maka produksi juga volumenya membesar sehingga pembeli atau eksportir akan tertarik. (bul)