Unido Tertarik Sentra Industri di NTB

0
Kepala Dinas Perindustrian NTB, Andi Pramaria (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – Lembaga Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau United Nations Industrial Development Organization (Unido) akan menjajaki pengembangan industri di NTB. Direncanakan akhir pekan ini para pejabat Unido akan bertemu Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc.

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Ir. Andi Pramaria, M. Si mengatakan pejabat Unido telah berkunjung ke Maluku. Namun mereka juga akan mengunjungi NTB, Sabtu mendatang.

‘’Mau berkunjung ketemu Pak Gubernur. Dia mau diskusi dengan masyarakat (industri kecil menengah) terutama yang punya sertifikat halal. Goalnya apa? Dia mau melakukan penjajakan,’’ kata Andi dikonfirmasi Suara NTB, Senin, 11 Maret 2019 siang.

Andi mengatakan, lembaga pengembangan industri PBB itu akan membuat sentra industri di NTB. Sentra industri tersebut nantinya akan berada di bawah binaan mereka.

‘’Dia melakukan penjajakan, diskusi dulu. Setelah itu dia menentukan, Sabtu mau ketemu. Minggu kita ajak jalan-jalan. Dia maunya industri apa,’’ kata Andi.

Para pejabat dari Unido akan diajak ke sentra kerajinan mutiara di Sekarbela Kota Mataram. Kemudian sentra kerajinan tenun Sukarara Lombok Tengah. ‘’PBB melalui Unido kalau membina kan bagus,’’ ujarnya.

Rencananya pejabat Unido juga akan bertemu Walikota Mataram membicarakan tentang pengembangan industri. ‘’Dia ingin melihat bagaimana kebijakannya (pengembangan industri). Makanya ingin ketemu Pak Gubernur dan walikota,’’ terangnya.

Pengembangan industri olahan  menjadi fokus utama Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. Dalam lima tahun ke depan, ditargetkan 3,55 persen Industri Kecil Menengah (IKM) meningkat menjadi industri menengah.

Dalam indikator kinerja daerah (IKD) Rancangan RPJMD 2019-2023, bidang perindustrian ada dua IKD. Pertama kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan persentase industri kecil yang meningkat menjadi industri menengah.

Dalam lima tahun ke depan, Pemprov menargetkan industri kecil yang menjadi industri menengah sebesar 3,55 persen pada 2023. Pada 2019, atau awal RPJMD, perkembangan industri kecil menjadi industri menengah sebesar 1,68 persen. Kemudian pada 2020 sebesar 2,2  persen, 2021 sebesar 2,69  persen dan 2022 sebesar 3,14 persen.

Sedangkan kontribusi sektor industri terhadap PDRB pada 2023 ditargetkan sebesar 5,61 persen. Pada 2019 ditargetkan sebesar 5,21 persen, 2020 sebesar 5,31 persen, 2021 sebesar 5,41 persen dan 2022 sebesar 5,51 persen. Pertumbuhan ekonomi NTB selama lima tahun ditargetkan sebesar 5,5 – 7 persen tanpa sektor pertambangan. (nas)