19.232 Warga Lotim Menganggur

0
Ilustrasi Pengangguran (suarantb.com/pexels)

Selong (Suara NTB) – Dalam dua tahun terakhir, jumlah pengangguran di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terlihat terjadi peningkatan. Pada tahun 2018, jumlah pengangguran berkisar 16.770 jiwa atau 3,11  persen. Jumlah ini meningkat pada tahun 2019 berkisar 3,47 persen atau 19.232 jiwa dari angkatan kerja sebanyak 290.430 jiwa.

Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim, Mukti Ali kepada Suara NTB, Sabtu, 23 November 2019, menjelaskan, mengatasi masalah pengangguran ada satu cara yang dilakukan. Cara ini adalah Skill Development Center (SDC). Menurutnya, SDC merupakan sebuah mesin yang bekerja untuk mengurangi pengangguran dengan cara  meningkatkan kompetensi tenaga kerja, sehingga siap masuk di pasar kerja.

Dalam hal ini, ujarnya, SDC memerlukan sinergisitas antara pemerintah dengan pihak swasta selaku pelaku usaha, asosiasi-asosiasi yang mewadahi ketenagakerjaan dan pusat-pusat pendidikan dan pelatihan (diklat) swasta sebagai tempat peningkatan kualitas skill tenaga kerja.

Masalah pengangguran dan ketenagakerjaan merupakan “cross cutting issue” yang tidak dapat diselesaikan oleh satu sektor kementerian saja. Masalah ini harus diselesaikan secara bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait (stakeholder) serta masyarakat. Perhatian serius untuk mengatasi permasalahan pengangguran telah dilakukan oleh pemerintah, namun demikian tingkat pengangguran masih cukup tinggi.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2019 , jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) Lombok Timur tercatat sebanyak 844.938 orang yang terdiri dari Angkatan Kerja sebesar 554.508 orang dan Bukan Angkatan Kerja sebanyak 290.430 orang. Jumlah penduduk usia kerja mengalami penambahan sebesar 8.918 orang dibanding tahun 2018. Demikian juga dengan jumlah angkatan kerja bertambah sebanyak 15.220 orang dari sebesar 539.288 orang tahun 2018 menjadi 554.938 orang tahun 2019. Dari jumlah angkatan kerja tahun 2019 tersebut yang terserap di pasar kerja sebanyak 535.276 orang. Selebihnya adalah merupakan pencari pekerjaan yang belum diterima bekerja sebanyak 19.232 orang. Sejalan dengan bertambahnya angkatan kerja, bukan angkatan kerja berkurang menjadi 290.430 orang tahun 2019.  (rus)