Pemkab Lobar Dinilai Gagal Turunkan Kemiskinan

0

Giri Menang (Suara NTB) – Pemda Lombok Barat (Lobar) dinilai gagal mencapai target penurunan kemiskinan tahun 2016. Pasalnya, Pemda memasang target ambisius sebesar 2 persen, namun hanya dicapai penurunan kemiskinan sebesar 0,65 persen bahkan tidak capai 1 persen. Menyikapi ini Bupati Lobar H. Fauzan Khalid harus mengevaluasi serius program penanggulangan kemiskinan. Terutama dari sisi program yang menyasar warga miskin, sebab eksekusinya dinilai lemah.

“Kalau tidak tercapai berarti gagal namanya, karena dulu kan dipasang target 2 persen. Namun hanya 0,65 persen tidak sampai 1 persen,”tegas Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lobar, Hj Nurul Adha, Rabu, 26 Juli 2017.

Ia menekankan agar program money follow program yang tengah diterapkan oleh pemda harus konsisten dilaksanakan agar fokus pada target pada indikator penurunan kemiskinan. Ia sangat mendukung program ini, sebab jika program SKPD tak mengarah pada indikator tersebut, maka tidak diberikan anggaran. Pemda harus fokus melaksanakan program ini.

Diakuinya, titik lemah kenapa tidak mencapai target dari sisi data yang kurang valid. Validasi data yang kurang, terkait di mana titik yang banyak warga miskin lalu dicari tahu penyebabnya di mana dan tidak sekedar mengetahui data angka kemiskinan, namun harus tahu juga data secara detail agar bisa dibedah.

Terkait indikator dominan penyebab kemiskinan dari non makanan, pihaknya tidak mengingkarinya. Sebab masih banyak warga yang tidak mengenyam listrik dan air bersih.

Dinas terkait dalam hal ini Bappeda lebih tahu di mana titik lemah tersebut, sehingga semestinya diperketat evaluasi yang dilakukan SKPD terkait kenapa tidak tercapai target. Diakui, pemda tidak memiliki target dalam hal pemberdayaan warga miskin. Jika makanan sudah teratasi, namun pendapatan masih sedikit.

“Lantas kenapa ini terjadi? Apa upaya kita untuk menaikkan pendapatan masyarakat miskin ini. Program pengentasan kemiskinan ini harus lebih detail lagi,’’ sarannya. (her)