Bibit Cabai Gratis Belum Diambil Masyarakat

0

Mataram (Suara NTB) – Tahun ini Kementerian Pertanian secara nasional menargetkan akan membagi sebanyak 10 juta bibit cabai untuk mendongkrak produksi. NTB melalui Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) mendapat alokasi sebanyak 500.000 bibit. Namun sebanyak 300.000 bibit cabai yang disiapkan belum diambil masyarakat.

Masih menunggu kelompok-kelompok masyarakat siapa saja yang memintanya. Hampir 200.000 telah dibagi-bagi melalui kelompok-kelompok organisasi wanita di provinsi ini.

“Kita sudah MoU dengan tim penggerak PKK provinsi, kemudian dengan DPD Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), KPPI, BKOW untuk menyalurkan itu. Kemudian wanita muslimah NU, Persit Kartika Candra Kirana,” demikian penjelasan Kepala BPTP Balitbangtan NTB, Dr. Ir. M. Saleh Mokhtar, MP kepada Suara NTB.

Yang sudah dibagikan ini masing-masing sesuai permintaan, 60.000 bibit untuk BKOW dan 50.000 bibit untuk Iwapi NTB, dan kepada kelompok wanita yang telah ada MoU dengan BPTP. Bibit yang dibagikan cuma-cuma ini berukuran lima sampai enam daun yang disiapkan dalam polybag. Dalam waktu empat bulan kepala BPTP mengatakan hasilnya sudah dapat dinikmati. Asalkan penerima bibit melakukan pemeliharaan dengan baik.

Bantuan bibit cabai ini sasarannya kepada ibu rumah tangga. Media tanamnya di pot-pot yang ada di pekarangan. Satu pohon jika berhasil akan mampu menghasilkan cabai sebanyak 1 Kg. tingkat keberhasilan tergantung perawatan menurut Mokhtar.

“BPTP juga melakukan pendampingan kepada kelompok-kelompok penerima bibit cabai ini,” ujarnya.

Sebelumnya ada kekhawatiran cabai-cabai yang diberikan kepada kelompok-kelompok wanita ini, apalagi kelompok wanita pengusaha yang notabene kebanyakan enggan bergerak di sektor pertanian langsung. Namun tidak demikian kata Mohktar. Organisasi wanita yang dilibatkan ini memiliki kelompok-kelompok wanita binaan. Itulah sasaran gerakan tanam cabai yang digalakkan dari tingkat pusat hingga ke daerah.

Apakah bantuan bibit cabai ini akan dipertanggungjawabkan? Mokhtar secara tegas mengatakan, tentu dipertanggung jawabkan. Bantuan tidak disalurkan cuma-cuma. Tim dari BPTP akan melakukan pengecekan secara berkala. Setidaknya ketika usia tanam telah dua bulan.

“Karena kita juga bertanggung jawab kepada masyarakat lain yang tidak menerima. Karena itu kita lakukan supervisi kepada kelompok-kelompok yang menerima bantuan. Akan kami cek mana bantuan bibit itu,” imbuhnya.

Sisa bibit cabai yang belum terdistribusi sebanyak 300.000 dimaksud, diperuntukkan kepada siapa saja kelompok masyarakat. Asalkan jelan penanggung jawab kelompoknya. Mokhtar mengatakan tidak memberikannya kepada masyarakat atas nama individu.

Latar belakang dilaksanakannya Gerakan Nasional Tanam Cabai adalah merespon harga cabai dalam beberapa bulan terakhir yang terus mengalami kenaikan, sehingga cukup mengganggu dan ikut menyumbang inflasi. (bul)