Dukung KEK Mandalika dan MotoGP, Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Lombok Butuh Rp1,7 Triliun

0

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah berencana akan memperbaiki jalan lingkar selatan Lombok sepanjang 127 Km dari Lembar – Sekotong – Kuta – Pantai Pink. Perbaikan jalan lingkar selatan Lombok ini dihajatkan untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, termasuk MotoGP yang akan digelar 2021 mendatang di Sirkuit Mandalika.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR NTB, Ir. H. Syahdan, MT mengatakan, secara struktur, jalan lingkar selatan Lombok dari Lembar – Sekotong – KEK Mandalika sudah mantap 100 persen. Namun masih ada ruas jalan yang masih kurang lebar.

‘’Ada (ruas jalan) yang substandar lebarnya. Artinya belum memenuhi peryaratan lebar yang ideal untuk melayani lalu lintas ketika KEK Mandalika sudah beroperasi,’’ ujar Syahdan dikonfirmasi Suara NTB, Rabu, 25 September 2019 siang.

Dari 127 Km jalan lingkar selatan Lombok, sekitar 60 persen masih perlu peningkatan. Lebar jalan ideal untuk mendukung KEK Mandalika dan MotoGP adalah 7 meter dan bahu jalan kiri dan kanan masing-masing 2 meter.

Namun sekarang, kondisinya sekitar 76,2 km atau 60 persen dari total panjang jalan lingkar selatan Lombok, lebarnya masih 4,5 meter. Sehingga ruas jalan inilah yang akan ditingkatkan dalam lima tahun ke depan lewat program Indonesia Tourism Development Project (ITDP) yang dibiayai Bank Dunia.

Saat ini, kata Syahdan, sedang disusun masterplan pengembangan industri pariwisata terpadu pulau Lombok yang akan dibiayai lewat program ITDP.  ‘’Itu sedang digarap dokumen masterplannya. Tapi bukan hanya jalan programnya, tapi juga air minum, penataan lingkungan mendukung KEK Mandalika,’’ jelasnya.

Syahdan menyebutkan, total anggaran yang dibutuhkan untuk peningkatan jalan lingkar selatan Lombok sebesar Rp1,7 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, nantinya lebar jalan yang akan dibangun sama seperti jalan yang sudah ada menuju Pantai Pink Lombok Timur.

Diketahui, Bank Dunia memberikan bantuan kepada NTB untuk pembangunan infrastruktur mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Lombok. Bank Dunia memberikan bantuan sekitar Rp3 triliun untuk NTB.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. H. Azhar, MM  menjelaskan Bank Dunia memberikan bantuan kepada tiga provinsi yang menjadi lokasi program ITDP. Antara lain, Sumatera Barat untuk pengembangan Danau Toba, Jawa Tengah untuk pengembangan Borobudur dan NTB untuk pengembangan pariwisata Pulau Lombok, termasuk di dalamnya KEK Mandalika.

Bank Dunia menggelontorkan dana sekitar Rp6 triliun untuk ke tiga provinsi tersebut. Dari jumlah itu, NTB memperoleh bantuan sekitar Rp3 triliun. Dari Rp3 triliun bantuan yang diperoleh NTB, sebesar Rp1,3 triliun dipergunakan untuk pembangunan jalan by pass Lombok International Airport (LIA) – KEK Mandalika.

Program ITDP bukan hanya untuk mendukung pembangunan infrastruktur menuju KEK Mandalika. Tetapi daerah-daerah pariwisata di Pulau Lombok juga menjadi atensi.

Pemprov NTB telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk program ini sesuai arahan dari pusat.  Program ITDP akan  fokus dalam pengembangan 13 kawasan prioritas pembangunan pariwisata di Pulau Lombok. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan dan infrastruktur dasar pariwisata.

Kemudian  meningkatkan perekonomian lokal/masyarakat dari pembangunan pariwisata, dan mendorong investasi swasta di tiga daerah Destinasi Prioritas Nasional yaitu Lombok, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, dan Danau Toba.

Azhar menyebutkan, khusus untuk NTB, program ITDP akan fokus pada 13 kawasan prioritas. Ke 13 kawasan prioritas yang akan dikembangkan tersebut adalah Senggigi, Tanjung,  kawasan tiga gili (Air, Meno dan Trawangan). Kemudian Kota Mataram, Mandalika, Sekotong, Teluk Mekaki, Kawasan Guling, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Selanjutnya, Bukit Jogo, Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah, Pantai Pink, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, Selong Balanak, Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah. Selain itu, Tanjung Aan di Lombok Tengah, Gunung Rinjani di Lombok Timur. (nas)