Dua Lingkungan di Mataram akan Ditutup Total

0
Seorang pengendara ke luar melalui pintu masuk gang lingkungan Panarage, Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara, Selasa, 5 Mei 2020. Lingkungan ini selanjutnya  akan ditutup total oleh Pemkot Mataram. Penutupan akses bagi masyarakat untuk memutus penularan Covid-19. (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram akan menutup akses atau lockdown dua lingkungan di Kota Mataram. Kebijakan ini melihat eskalasi penularan sangat tinggi. Kebutuhan ekonomi masyarakat akan dijamin.

Dua lingkungan itu yakni lingkungan Panarage, Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara dan Lingkungan Pelembaq, Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan.

Sebelum menutup akses, tim gugus tugas penanganan Covid-19 akan mengecek kesehatan secara massal warga yang berada di radius satu pasien terpapar virus Corona. Hasil tes itu dijadikan bahan evaluasi untuk mengambil kebijakan. Karena, tidak menutup kemungkinan warga yang terpapar semakin banyak.

“Setelah rapid test missal, kalau hasil tinggi di dua lingkungan itu, saya akan lockdown,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, H. Ahyar Abduh dikonfirmasi Selasa, 5 Mei 2020.

Walikota menyebutkan, di Lingkungan Panarage ditemukan tujuh turunan atau warga yang terpapar virus Corona. Dan, empat orang di Lingkungan Pelembaq. Penularan ini terjadi akibat transmisi lokal. Pasien sebelumnya positif dari salah satu klaster menular ke warga lainnya.

Pertimbangan menutup total dua lingkungan disebutkan Ahyar, pertama, lingkungan Panarage memiliki demografi wilayah padat. Kedua, eskalasi penularan diprediksi meningkat karena pasien positif terinfeksi beraktivitas seperti biasa di tengah masyarakat. Ketiga, pemerintah menginginkan mencegah penularan lebih luas.

“Panarage ini lingkungan padat. Rumah di sana itu berdempetan,” jelasnya. Selama penutupan total, Pemkot Mataram akan menjamin kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu sambungnya, diminta organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan lurah mendata jumlah warga yang tinggal di dua lingkungan tersebut. Data itu sebagai bahan untuk menyiapkan seluruh kebutuhan warga. Seperti, beras, minyak dan kebutuhan lainnya. Petugas kesehatan juga akan disiagakan mengawasi aktivitas masyarakat.

Walikota menambahkan, program penanganan Covid-19 berbasis lingkungan diharapkan berjalan efektif di lingkungan. Pemerintah serta masyarakat terus bekerja keras melawan virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi menambahkan, tes cepat virus Corona sedang berlangsung di dua lingkungan tersebut. Pemeriksaan kesehatan diprioritaskan bagi warga yang berada di radius terdekat dari pasien positif terinfeksi.

“Ndak semuanya. Alat kita juga terbatas,” katanya seraya menambahkan hasil rapid test akan langsung disampaikan ke kepala daerah untuk segera diambil langkah. (cem)