Dua Kantor Lurah di Mataram Masih Ngontrak

0

Mataram (Suara NTB) – Kelurahan Cilinaya dan Mayura setiap tahun harus berpindah – pindah melayani masyarakat. Pasalnya, kantor yang ditempati saat ini, meminjam atau mengontrak rumah warga. Pembangunan kantor terkendala anggaran dan mahalnya harga lahan.

Camat Cakranegara Muhammad Erwan membenarkan hal tersebut. Kelurahan Cilinaya dan Mayura belum memiliki kantor. Untuk pengadaan kantor telah diusulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Keterbatasan anggaran serta mahalnya harga lahan menjadi kendala. “Sampai sekarang masih sewa atau ngontrak rumah warga,” kata Erwan.

Menurutnya, perlu segera dipikirkan adalah relokasi Kantor Lurah Mayura. Lahan yang digunakan saat ini merupakan aset milik Pemprov NTB. Di satu sisi, Pemprov akan membangun sekolah luar biasa. Alternatifnya adalah menyewa rumah dan disulap menjadi kantor. “Sudah ada rumah yang akan kita sewa,” tandasnya.

Pemkot Mataram telah mengalokasikan anggaran untuk membeli rumah di Cakranegara. Tim dari Badan Keuangan Daerah (BKD) dan Bagian Pemerintahan sudah turun mengecek lokasi serta kondisi bangunan. Pandemi Coronavirus Disease menyebabkan anggaran dialihkan untuk pencegahan dan penanganan. “Tinggal nunggu dari pemda. Tapi malah semua tertunda,” ujarnya.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Mataram, I Made Putu Sudarsana menyampaikan, sebenarnya tahun ini Pemkot Mataram telah mengalokasikan anggaran untuk pembelian lahan. Sesuai kebijakan kepala daerah bahwa apapun caranya semua kelurahan harus punya kantor. Akan tetapi, pandemi Covid-19 mengakibatkan sebagian besar program tertunda. Agenda pengadaan lahan dialihkan untuk program pencegahan dan penanganan Covid-19. “Sebenarnya tahun ini untuk pembelian lahan,” ujarnya.

Putu menambahkan, lahan di kawasan Cilinaya dan Mayura terbatas dan harganya mahal. Solusi dinilai efektif adalah membeli rumah untuk dijadikan kantor. Selama ini, biaya sewa menghabiskan anggaran Rp50 juta – Rp70 per tahun. Untuk menghemat anggaran setiap tahunnya, ia berharap Covid-19 melandai, supaya anggaran kembali normal dan pengadaan lahan terealisasi.

Terkait Kantor Lurah Mayura akan dibongkar demi keperluan pembangunan SLB, disampaikan pihaknya segera merelokasi dan mengontrak rumah sebagai tempat sementara pelayanan administrasi warga. “Dalam waktu dekat kita mencari lokasi pindah kantor,” demikian kata Putu. (cem)