Dr. Zul Tak Khawatir dengan Gebrakan Fahri di Pilkada Sumbawa

0

Mataram (Suara NTB)-Kontestasi politik Pilkada serentak Kabupaten Sumbawa, tidak sekedar ajang pertarungan antarpasangan calon. Akan tetapi, Pilkada juga menyuguhkan adu popularitas dan pengaruh para tokoh politik yang memiliki reputasi besar.

Salah satu yang menjadi perhatian besar publik di Pilkada Kabupaten Sumbawa yakni kehadiran H. Fahri Hamzah di kubu pasangan Nurdin Ranggabarani dan Burhanuddin Jafar Salam (Nur-Salam).

Kehadiran Fahri Hamzah dinilai telah memberikan suntikan pengaruh yang kuat dalam menarik perhatian massa pemilih ke pasangan Nur-Salam. Hampir seluruh kampanye Nur-Salam yang menghadirkan Fahri Hamzah, selalu diikuti dengan melubernya massa pendukung mereka.

Gebrakan Fahri ini rupanya tidak lepas dari pengamatan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah. Bahkan, melalui akun facebooknya, Gubernur sempat mengunggah salah satu konten kampanye Fahri Hamzah untuk Nur-Salam.

Situasi ini memunculkan anggapan bahwa Pilkada Sumbawa juga merupakan ajang adu pengaruh antara Zulkieflimansyah dan Fahri Hamzah. Secara otomatis, ini juga merupakan persaingan antara dua mesin politik mereka, yaitu PKS dan Partai Gelora.

Dr. Zul, sapaan akrab Gubernur NTB, ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, usai mengikuti rapat paripurna di DPRD NTB, Selasa (29/9), menyikapi situasi ini sebagai suatu realitas politik yang tidak bisa dihindari.

Dr. Zul memaklumi Jika keduanya memang tengah berhadap-hadapan di Pilkada Sumbawa. Sebab, Fahri dengan dirinya memang saat ini berada dalam posisi politik yang berbeda.

“Ya wajar sajalah, ya kan kalau jadi newsmaker, ya wajar. Tapi kita biasa-biasa saja. Saya belum pernah ketemu lagi ini, tapi kita akan ketemu lagi lah nanti (dengan Fahri Hamzah),” ucapnya.

Dr. Zul dengan Fahri memang dikenal sebagai sahabat dekat dari sejak kecil sampai sama-sama menjadi aktivis mahasiswa di UI, Jakarta. Lebih lanjut, disampaikan oleh orang nomor satu di NTB itu, tidak ada hal yang aneh jika pun Fahri Hamzah sangat totalitas berkampanye memenangkan pasangan Nur-Salam.

Dr. Zul memahami posisi Fahri yang juga punya kepentingan jangka panjang untuk membesarkan Partai Gelora yang baru didirikannya pasca keluar dari PKS.

“Ya mungkin karena pak Fahri sudah tidak ada pekerjaannya lagi sekarang, jadi punya lebih banyak waktu lah. Mungkin juga pak Fahri kan punya kepentingan membesarkan partainya. Saya kira sah-sah saja kita dalam berdemokrasi,” katanya.

Namun demikian, Dr. Zul mengaku sama sekali tidak merasa ada sentimen pribadi antara dirinya dengan Fahri maupun dengan Partai Gelora. Sebagai politisi PKS, Dr. Zul mengaggap kehadiran partai Gelora di Pilkada Sumbawa, sama sekali bukan ancaman. “Tidak ada persaingan, partai Gelora itu kecil,” pungkasnya. (ndi/aan)