Dompu (Suara NTB) – Muhidin, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dompu yang meninggal di Malaysia, tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Senin, 6 April 2020 Pukul 14.05 Wita. Selanjutnya akan dibawa menuju rumah duka, tepatnya di Dusun Sori Kelate Desa Calabai untuk dimakamkan dengan protap seperti pemakaman pada umumnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Dompu, Abdul Syahid, SH, dikonfirmasi Suara NTB menyampaikan, berdasarkan hasil koordinasi terakhirnya bersama BP3TKI Mataram terkait pemulangan TKI tersebut, dipastikan jenazah almarhum tiba pada Senin, 6 April 2020.
Ia kemudian dijemput oleh istrinya dan BP3TKI di bandara untuk pemakaman di kampung halamannya. “Untuk pemulangan ke Dompu sudah beres, ditanggung BP3TKI menggunakan ambulansnya,” terang dia.
Penjemputan serta pemakaman jenazah TKI non prosedural atau ilegal ini, lanjut dia, memang awalnya direncanakan memakai protap penanganan orang dengan Covid-19. Namun demikian, setelah dilakukan pengecekan hasil rekam medik rumah sakit di Malaysia, ia dinyatakan meninggal akibat penyakit stroke yang diderita.
Untuk itu, sesuai kesepakatan bersama dengan pemerintah kecamatan, desa dan Puskesmas Calabai. Jenazah almarhum akan dimakamkan secara biasa tanpa alat pengaman dan sebagainya. “Mengingat almarhum wafat bukan karena Covid melainkan stroke, pemakaman dilakukan seperti biasa,” ujarnya.
Kabar meninggalnya Muhidin, sebagaimana informasi yang dihimpun Suara NTB sebelumnya diterima Disnakertrans beberapa hari lalu. Karenanya, upaya pemulangan jenazah langsung dikoordinasikan dengan pihak keluarga dan BP3TKI Mataram.
Dalam proses pemulangan mereka sempat kesulitan melacak identitasnya. Karena setelah berangkat prosedural dan pulang akibat kontrak kerja berakhir, ia kembali berkerja ke Malaysia tanpa melengkapi dokumen ketenagakerjaan. Sehingga tidak tercatat dalam sistim atau ilegal.
Setelah ditelusuri lebih jauh, termasuk lewat PJTKI yang pernah memberangkatkannya di Lombok, baru diketahui yang bersangkutan memang warga asli Dompu. (jun)