Bocah Terseret Banjir Ditemukan Meninggal

0

Dompu (Suara NTB) – Azam (4) korban terseret banjir bandang, Sabtu, 6 Januari akhirnya ditemukan. Bocah asal Lingkungan Bali II Kelurahan Simpasai ini didapati dalam kondisi tak benyawa, sekitar 4 Km dari tempat kejadian awal. Tepatnya di wilayah barat aliran Sungai Laju Desa Wawonduru pada Minggu, 7 Januari 2018  Pukul 8.40 Wita.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, Drs. Imran M. Hasan mengatakan, pencarian korban cukup memakan waktu karena kondisi air yang bulum surut dan dilakukan saat malam hari. “Korban sudah ditemukan di sungai Wawonduru sekitar Pukul 8.40 Wita, sekarang ada di UGD,” kata dia kepada Suara NTB dikonfirmasi via telefon.

Korban pertama kali terseret arus banjir saat bermain hujan dengan teman sebayanya di saluran drainase tak jauh dari rumahnya. Tiba-tiba air membesar dan menggerus korban ke aliran sungai, sementara rekanya berhasil menyelamatkan diri. Melihat kejadian ini mereka langsung menginformasikan orang tua korban hingga dilakukan pencarian.

“Anak ini mandi di drainase dekat rumahnya, datang banjir dari drainase tersebut kemudian dihanyutkan ke kali langsung tembus aliran sungai Lanju,” jelasnya.

Tim SAR Bima dan BPBD yang mendapat laporan pun langsung turun melakukan pencarian, tak terkecuali unsur masyarakat dan intansi terkait lainya. Hanya saja cuaca buruk yang tidak mendukung membuat upaya tersebut memakan waktu. Pun baru terpusat di sekitar TKP.

Tak berhasil menemukan korban malam harinya pencarian dilanjutkan Minggu pagi dan didapati korban dalam kondisi tak bernyawa di daerah aliran sungai laju. “Termasuk cepat pencarian kita ini dan saya sangat bangga karena keaktifan masyarakat membantu petugas melakukan pencarian korban, ini bentuk persatuan yang kita harapkan,” ujarnya.

Atas kejadian yang merengut nyawa seorang bocah tersebut, Imran M Hasan berharap masyarakat tetap waspada, menjaga anak serta keluarganya saat turun hujan. Apalagi cuaca saat ini sangat sulit diprediksi. “Kita harap masyarakat untuk waspada tetap berhati-hati ke sungai, ke laut karena cuaca ekstrim ini tidak bisa kita prediksi,” pungkasnya. (jun)