Cuaca Buruk, Jalur Pendakian Tambora Ditutup

0

Dompu (Suara NTB) – Cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah NTB saat ini, memaksa pihak Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT) Kabupaten Dompu menutup sementara waktu jalur pendakian. Intesitas hujan yang tinggi disertai angin kencang rawan memicu terjadinya badai, sehingga akan mengancamkeselamatan pengunjung.

Adi Kurniawan

Teknisi Pengendalian Ekosistem Hutan, Adi Kurniawan mengungkapkan, meski telah mengimbau pengunjung untuk tidak melakukan aktifitas pendakian, namun masih saja terdapat masyarakat yang melanggar dan nekat mendaki.

“Cuman masih ada pengunjung nusantara yang memaksa untuk naik ke jalur pendakian. Tapi kita tetap usulkan agar didampingi pemandu wisata,” katanya kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Selasa, 7 Februari 2017.

Mengingat pengunjung yang datang ini berasal dari berbagai daerah dan telah menghabiskan anggaran besar hanya untuk menyaksikan langsungkeindahan KalderaTambora, pihaknya pun terpaksamengizinkan pengunjung mendaki dengan syarat harus didampingi pemandu wisata. Tapi nyatanya sebagian besar mereka yang bersikukuh mendaki ini tak berani melanjutkan pendakiannya.

“Ketika cuaca buruk seperti sekarang mereka pasti akan turun kembali, biasanya sudah sampai pos satu, dua itu mereka turun lagi mengingat kondisi cuaca mengancam,” ujarnya.

Jalur pendakian tersebut sudah ditutup pihaknya sejakJanuari 2017 lalu. Namunmengingat wisatawan terus berdatangan pihaknya tak bisa berbuat banyak selain mengambil alternatif lain dengan upaya pendapingan wisatawan.

Disinggung jumlah pengunjung yang diterima Januari kemarin, Adi Kurniawan menyebutkan terdapat 32 orang wisatawan,tujuh orang dari menacanegara dan sisanya dari nusantara. Sementara untuk Februari ini sudah ada beberapa kelompok wisatawan yang akan melakukan pendakian.“Januari kemarin sudah 32 orang wisatawan yang kita terima,” ujarnya.

Menurutnya, sebagian besar pengunjung yang datang ke Tambora rata-rata sudah cukup tanggap terhadap cuaca buruk yang biasa terjadi pada penghujung dan awal tahun, terlebih pemandu wisata yang ada pun cukup laten dalam menangani setiap persoalan yang dihadapi wisatawan. hanya saja kata dia, TNTG saat ini mengalami kekurangan pemandu wisata yang profesional yang sudah melalui proses pembinaan.

“Kelompok pemandu wisata ini sudah berdiri sejak lama dan dibina sebelumnya BKSDA. Rencananya dalam waktu dekat akan kita tambah,” pungkasnya. (jun)