Dompu Sanggup Pertahankan Surplus Beras Hingga 91 Ribu Ton

0

Dompu (Suara NTB) – Kabupaten Dompu diperkirakan masih bisa mengalami surplus beras sekitar 90 ribu hingga 91 ribu ton tahun 2020 apabila bisa mengejar tambahan realisasi tanam di masa tanam (MT) kedua. Realisasi tanam pada musim hujan seluas 27.275 ha dan diyakini bisa mencapai 50 ribu ha selama 2020.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Ilham, SP melalui kepala bidang tanaman pangan, Armansyah, S.Pt kepada Suara NTB, Kamis (2/4) kemarin mengungkapkan, produksi gabah di Kabupaten Dompu tahun 2020 ini akan kembali surplus. Target luas tanam padi tahun 2020 seluas 50 ribu ha. Pada musim hujan (MH), realisasi tanam telah mencapai 27.275 ha atau sekitar 22.725 ha akan ditargetkan penanamannya pada musim tanam kedua (MK 1) dan musim tanam ketiga (MK 2).

Tanaman padi petani yang sedang dipanen dengan mesin panen. (Suara NTB/ist)

Dengan luas tanam dan produktifitas padi rata – rata 6 ton per ha, kata Armansyah, Kabupaten Dompu akan memiliki kelebihan atau surplus padi sekitar 90 ribu hingga 91 ribu ton. Optimisme ini didukung oleh adanya pergeseran masa tanam sebagai dampak mundurnya musim hujan, sehingga masa tanam kedua periode April – September 2020 akan lebih banyak petani yang kembali bercocok tanam dan mencapai target luas tanam.

“Kita optimis dengan kerjasama semua pihak akan sanggup mencapai itu, karena masih ada bantuan pemerintah pusat dan propinsi berupa benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau untuk alokasi tahun 2020 yang akan ditanam pada musim hujan maupun musim kemarau nanti,” katanya.

Tidak hanya pada padi, realisasi tanam ini juga diperkirakan terjadi pada tanaman jagung seluas 70 ribu sampai 80 ribu ha, dan kedelai sekitar 8 ribu ha. Perkiraan produksi untuk padi sekitar 238.140 ton, jagung sekitar 529.906 ton dan kedelai 12,426 ton berdasarkan angka provitas BPS tahun 2018.

Perkiraan produktivitas ini juga didukung oleh upaya Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu selama ini. Mundurnya puncak musim hujan tahun 2019 – 2020 juga berdampak pada mundurnya masa tanam petani dan di beberapa Kecamatan mengalami gagal tanam akibat kekeringan serta serangan ulat grayak yang berdampak pada berkurangnya produktifitas.

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu telah melakukan kegiatan penanggulangan serangan OPT (ulat grayak) secara serentak bersama petani pada kecamatan yang mengalami serangan. Penyaluran pompa air untuk membantu kondisi kekeringan untuk menyelamatkan tanaman petani.

Tahun 2020 ini, Pemerintah pusat juga telah mengalokasikan bantuan subsidi untuk asuransi padi seluas 10 rb ha. Dimana petani hanya membayar premi sebesar Rp.36 ribu per ha (20 persen) dan Rp.144 ribu (80 persen) dibayar oleh pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian RI. “Ketika ada gagal panen, petani akan mendapat harga pertanggungan Rp.6 juta per ha per musim tanam,” jelasnya. (ula/*)