DKP Dompu Gelar Lomba B2SA Mendukung Penanganan “Stunting” dan Pemenuhan Pangan Remaja Putri

0

Dompu (Suara NTB) – Stunting yang disebabkan oleh kondisi gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya menjadi masalah bangsa termasuk di Kabupaten Dompu. Kondisi gizi ibu akibat kurangnya protein hewani dan zat besi sejak remaja putri juga ikut menjadi pemicunya.

Untuk mendukung penanganan stunting, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Dompu akan menyelenggarakan lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman (LCM B2SA) berbasis sumber daya lokal di Taman Kota Dompu pada Juli 2018 mendatang.

“Pilihan di Taman Kota, selain atas permintaan Bupati, juga agar lebih banyak masyarakat menyaksikan beragam menu yang ditampilkan para peserta,” kata kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Dompu, Drs Burhanuddin melalui kepala bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Kabupaten Dompu, Muhammad Fagih, S.Pd kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat, 4 Mei 2018.

Dikatakan Fagih, kasus stunting pada anak balita disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil maupun anak balita, tapi juga terhadap remaja putri.

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Kabupaten Dompu, Muhammad Fagih, S.Pd.

Konsumsi pangan yang berkualitas, ditunjukan dengan keragaman jenis pangan dan keseimbangan gizi dalam pola konsumsi pangan sehari – hari, dibutuhkan tumbuh agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.

“Pemerintah gencar melakukan upaya diversifikasi konsumsi pangan, bukan untuk mengganti beras secara total. Tapi untuk mengubah pola konsumsi pangan masyarakat sehingga masyarakat mengonsumsi lebih banyak jenis atau ragam pangannya, baik untuk jenis pangan sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber vitamin dan mineral yang menjadikan kualitas gizi lebih baik,” jelas Fagih.

Lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal, kata M Fagih, sebagai upaya mempercepat pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman. Lomba ini bekerjasama dengan tim penggerak PKK.

“Melalui lomba ini diharapkan agar setiap individu khususnya ibu rumah tangga yang bertanggunjgawab dalam menentukan dan menyediakan menu keluarga, dapat menyajikan menu B2SA. Dalam lomba tersebut, peserta dapat menyajikan pilihan menu yang dapat diaplikasikan,” terangnya.

Lomba ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan dan prinsip B2SA. Mendorong dan meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal.

“Permintaan Bupati, kalau tidak di Taman, dilaksanakan di pasar Dompu. Kalau di pasar, seperti sulit. Pilihan kita di Taman Kota, sehingga lebih banyak orang yang melihat dan bisa lebih teratur,” aku Fagih. (ula/*)