Distan Berlakukan Isolasi Kandang, Ternak Terjangkit PMK di Lobar Naik Tiga Lipat

0
Petugas menyuntik ternak sapi yang terjangkit PMK di Dusun Penarukan Daye, Kebon Ayu Kecamatan Gerung. (Suara NTB/ist)

Giri Menang ( Suara NTB) – Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) begitu cepat. Hal ini terlihat dari data sementara jumlah ternak sapi yang terjangkit PMK mencapai 270 ekor lebih. Jumlah ini naik 3 kali lipat dalam waktu beberapa hari dari sebelumnya jumlah sapi yang tertular mencapai 66 ekor. Sedangkan yang sembuh 33 ekor.

Sebagai langkah antisipasi agar tidak meluas, pihak Dinas Pertanian menutup pasar hewan dan memberlakukan karantina atau isolasi kandang. “Bertambah terus (sapi terjangkit PMK), sekarang sudah lebih dari 270 ekor. Yang sembuh 33,” kata Kepala Dinas Pertanian Lobar H. Lalu Winengan, Minggu, 22 Mei 2022.

Tidak saja yang terjangkit, tambahnya, pihaknya menangani semua ternak dengan memberikan pengobatan, anti radang, anti panas dan antibiotik. Pihaknya juga bersama peternak melakukan penyemprotan disinfektan semua kandang ternak.

Lebih lanjut, untuk langkah pencegahan penularan PMK agar tidak terus meluas. Pihaknya mulai memberlakukan karantina atau isolasi kandang. Di mana ternak tidak boleh keluar masuk, dan tidak boleh bercampur dengan ternak yang sehat. “Kita mulai karantina kandang, sapi tidak boleh keluar dari kandang,”tegasnya.

Selain itu, pihaknya sudah meminta kepolisian agar memantau jagal-jagal atau pembeli ternak masuk membeli ternak ke kandang-kandang warga. Pihak kepolisian diminta agar tidak memberikan izin bagi jagal keliling beli sapi ke peternak di Lobar. “Ini untuk mencegah penularan, karena cepat penularannya,” ujarnya.

Selain langkah-langkah itu, pihaknya juga akan melakukan rapat koordinasi lengkap di kantor Pemda Senin (hari ini). Rapat membahas langkah-langkah penanganan cepat terhadap PMK ini. Pekan kemarin, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan bantuan kepada peternak untuk mengatasi PMK di Lobar. Upaya yang dilakukan oleh Dinas, petugas medis maupun non medis, di Dinas Pertanian diminta untuk terus melakukan pemantauan ke kandang-kandang peternak yang ada di Lobar. Petugas tidak boleh masuk kantor, ” Mereka datang ke kandang-kandang, melakukan pemeriksaan, memberikan laporan, dan memberikan pengobatan, pemberian pengobatan gratis, kalau ada yang bayar laporkan ke saya, ” tegasnya. (her)