Dispar dan MGPA Segera Bertemu, Pelaku Wisata NTB Khawatir Event WSBK Dinikmati Luar Daerah

0

Mataram (Suara NTB) – Asosisasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) NTB mengaku khawatir event World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, pada 12 – 14 November mendatang hanya dinikmati oleh pelaku wisata luar daerah. Pasalnya, pelaku usaha travel di NTB belum dilibatkan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dalam penjualan tiket, sehingga mereka belum bisa membuat paket-paket wisata.

Ketua DPD Asita NTB, Dewantoro Umbu Joka dikonfirmasi Kamis, 23 September 2021 mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi jumlah tiket WSBK yang akan dijual. Pihaknya berharap, ada kuota penjualan tiket WSBK yang diberikan kepada pelaku usaha travel yang ada di NTB.

Sehingga, pelaku usaha travel yang ada di NTB dapat membuat paket-paket perjalanan wisata saat event WSBK. Menurutnya, jika tiket WSBK hanya dijual di Jakarta, maka pelaku wisata di NTB tidak akan mendapatkan kemanfaatan atas penyelenggaraan WSBK.

“Jangan sampai pelaku wisata di sini hanya menjadi penonton,” katanya.

Menurut Dewantoro, Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata (Dispar) perlu segera berkomunikasi dengan MGPA. Berapa jumlah kru dan penonton WSBK yang akan datang ke NTB.

Terpisah Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengatakan masukan dari pelaku wisata tersebut cukup bagus. Sehingga, perhelatan WSBK dapat memberikan kemanfaatan bagi pelaku wisata yang ada di NTB.

“Karena kalau travel agen ini mendapatkan kuota penjualan tiket, mereka akan komunikasi dengan pihak hotel, destinasi wisata untuk membuat paket wisata,” katanya.

Yusron mengatakan akan segera bertemu dengan MGPA selaku host event WSBK di Sirkuit Mandalika. Untuk membahas secara teknis sejumlah hal yang terkait dengan penyelengaaraan WSBK berkaitan dengan sektor kepariwisataan.

“Dalam hal ini tiketing. Kita berharap supaya kontribusi teman-teman pelaku wisata di NTB, bisa maksimal. Karena melalui tiketing inilah bisa diintegrasikan destinasi wisata kita dengan membuat paket-paket wisata,” terangnya.

Jangan sampai, kata Yusron, kemanfaatan ekonomi dari event WSBK dinikmati oleh pelaku wisata luar NTB. Diharapkan, dari perkiraan jumlah penonton sebanyak 30 ribu orang. Sebesar 50 persen kuota penjualan tiket diberikan ke pelaku wisata di NTB.

“Kita coba usulkan 50 persen. Pada intinya, pelaku wisata NTB, siap menyambut event ini. Tinggal menunggu gongnya saja. Berapa kuota penjualan tiket yang diberikan. Supaya kegiatan ini manfaatnya banyak bagi kebangkitan dan pemulihan sektor pariwisata di NTB,” katanya.

Ditanya apakah sudah ada kepastian penjualan tiket WSBK? Yusron mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi. Dalam pertemuan dengan MGPA, nantinya hal ini akan ditanyakan agar mendapatkan gambaran yang pasti.

“Supaya pelaku wisata di NTB bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Juga destinasi maupun fasilitas penginapan yang bisa mereka bundling dengan tiket ini,” tandasnya. (nas)