Disnakertrans NTB Persiapkan Produk UMKM Terdepan Menyambut MotoGP

0
Kepala Dinas Nakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi bersama beberapa UMKM binaan menunjukkan produk olahannya.

Mataram (Suara NTB) – Dinas Nakertrans Provinsi NTB belakangan ini gencar melakukan pelatihan kerja berbasis produktivitas usaha kepada masyarakat para pelaku usaha baru di seluruh Wilayah NTB.

Pelatihan kerja produktivitas itu tak hanya diisi dalam bentuk pelatihan kerja untuk memberikan bekal keterampilan atau skill saja. Tetapi juga bimbingan konsultasi untuk bisa membangun wirausaha yang maju dan produktif, dengan produk yang unggul dan terdepan di pasaran. Di antaranya penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk, pengembangan manajemen usaha secara produktif, dihubungkan dengan akses modal dan kemampuan dari sisi branding/kemasan serta marketing.

Harapannya, UMKM ini tidak hanya mampu bersaing secara sehat dengan wirausaha maju lainnya, tetapi juga terdepan dalam mengisi dan menangkap momentum besar yang diselenggarakan di daerah ini sebagai peluang pasar bagi produk-produk lokal yang dihasilkan. Seperti berbagai event internasional yang berlangsung di NTB, khususnya di KEK Mandalika akan menghadirkan banyak tamu di daerah ini.

Kepala Dinas Nakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH., gencar memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM dalam setiap momen. Hal itu dilakukan agar UMKM lokal benar-benar bersiap menyambut momen besar yang terselenggara di NTB, antara lain World Superbike dan MotoGP yang akan dihelat di Sirkuit Mandalika.

“Produk-produk UMKM kita harus jadi tuan di rumahnya sendiri. Jangan justru jadi tamu di negeri sendiri,” kata Gede memberi motivasi pada puluhan UMKM di Kota Mataram, saat kegiatan Presentasi Bimbingan Konsultasi Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Tahun 2021 yang diselenggarakan Senin, 30 Agustus 2021.

MotoGP adalah pangsa pasar yang cukup besar. Diperkirakan penonton yang datang menyaksikan balap motor bergengsi di muka bumi ini di atas 100 ribu orang. Melihat pengalaman-pengalaman pada penyelenggaraan MotoGP di luar negeri. Penontonnya adalah wisatawan domestik, maupun mancanegara. Ia menyebutkan bahwa dengan adanya event di Mandalika ini perlu dipersiapkan produk khas yang berkualitas dengan jaminan mutu.

“Kami mendorong seluruh UMKM mulai bergerak menyiapkan diri dengan produk masing-masing. Setiap UMKM harus memiliki minimal satu produk yang menarik. Jangan sampai kesempatan emas event yang akan berlangsung ini terlewatkan begitu saja,” tegasnya.

Dengan kegiatan ini pemerintah berharap agar produk UMKM bisa menjadi pemain utama atau tuan rumah di daerah sendiri. Untuk bisa menjadi tuan di rumah sendiri, menurut Gede, tentu syarat-syaratnya harus terpenuhi. Produk yang dihasilkan oleh UMKM sudah berstandar aman dan sehat dikonsumsi, berizin, dan sudah dikemas dengan baik. Selain itu, faktor lain yang sangat menentukan adalah cara menjual dengan brand image produk.

“Di sinilah pentingnya UMKM memiliki kompetensi, SDM yang memadai. Bagaimana membuat produk yang dimilikinya tertarik orang membelinya. Orang yang tidak punya niat berbelanja, bisa dibuat berbelaja. Itu harus memiliki kemampuan marketing,” ujarnya.

Kemampuan-kemampuan nonteknis itu juga yang dibekali oleh Dinas Nakertrans selama melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM. Tidak hanya itu, para pelaku UMKM juga dibekali kemampuan manajemen usaha agar usaha bisa dikembangkan, dan pembukuan usaha tidak berantakan.

“Dengan manajemen usaha yang diajarkan, kita harapkan UMKM kita juga bank-able. Mudah mendapatkan dukungan modal perbankan. Ketika sudah kuat kemampuan teknis dan non teknisnya, UMKM kita bisa bersaing merebut momentum pangsa pasar yang sudah ada di depan mata,” jelas Gede.

Dinas Nakertrans Provinsi NTB turut gencar memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat embrio UMKM. Harapannya, masyarakat mampu membuat lapangan pekerjaan sendiri. Bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
UMKM yang sudah mendapatkan pendampingan, selanjutnya diuji kemampuannya melalui kegiatan Persentase Bimbingan Konsultasi yang kemarin diselenggarakan di Kota Mataram, menyusul di Kabupaten Lombok Barat, kemudian di Kabupaten Lombok Timur. Melalui kegiatan ini, setiap UMKM dinilai kemampuannya menghasilkan produk yang siap pasar, serta kecakapannya menjual produk, di samping kemampuannya memanajemen usahanya.

“Kegiatan mempersiapkan UMKM menjadi raja di rumahnya sendiri ini kita lakukan agar betul-betul kita siap menangkap peluang. Selain KEK Mandalika, ada juga pembangunan smelter di Sumbawa, dan menjamurnya outlet-outlet pasar modern. Produk lokal kita harus merajai pasar. Jika hal ini sukses, dampaknya terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan serapan tenaga kerja tidak kecil,” demikian Gede. (bul)