Selong (Suara NTB) – Keberadaan Makam Maulana Syaikh atau TGKH. Zainuddin Abdul Madjid selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk mancanegara. Kunjungan tersebut rutin dilakukan masyarakat ke makam pendiri organisasi NWDI, NBDI, dan NW. Untuk itu, Makam Maulana Syaikh diresmikan sebagai wisata religi diharapkan dapat menggaet wisatawan lokal maupun mancanegara.
Peluncuran yang berlangsung di Gedung Birrul Walidain YPH-PPD MW Pancor ditandai dengan pemukulan gendang beleq oleh Bupati Lotim, Drs. H. M. Sukiman Azmy, M.M., dan Ketua YPH-PPD NW Pancor, H.M. Jamaludin,M. Kom, Kamis, 28 Januari 2021.
Pada kesempatan itu, bupati menceritakan bagaimana ia menimba ilmu di YPH-PPD Pancor sewaktu duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Saat itu, bupati mengaku bertemu langsung dengan Maulana Syaikh yang saat ini selaku pahlawan nasional asal NTB.
Saat itu, Sukiman sempat mengutarakan niatnya untuk naik haji saat menjadi TNI. Maulana Syaikh kemudian memintanya untuk membuka kopiahnya dan menuliskan keinginan naik haji tersebut. Tak lama kemudian, bupati mengaku harapannya terwujud, bahkan menjadi pendamping pelaksanaan ibadah haji.
Hal inipun, kata bupati, menjadi salah satu bukti karomah yang dimiliki oleh Maulana Syaikh di samping membantu perjuangan bangsa Indonesia terlepas dari belenggu penjajah. Perjuangan Maulana Syaikh di bidang pendidikan pun harus dijaga dengan mendirikan organisasi masyarakat terbesar di NTB dan saat ini memiliki cabang di seluruh Indonesia.
Ketua YPH-PPD NW Pancor, H. Djamaludin, mengatakan launching wisata religi ini merupakan rangkaian kegiatan tim setelah bekerja sejak akhir tahun 2019. Sosialisasi program telah disampaikan ke berbagai segmen seperti Forum Kepala Sekolah dan Madrasah di lingkup YPH PPD NW Pancor, perangkat Kelurahan Pancor, Kepala Lingkungan, OPD terkait di Kabupaten Lotim, Masyaikh Mahad, dan masih akan terus dilakukan ke segmen-segmen lainnya.
Selain itu, untuk mendukung kesuksesan program, melalui prodi pariwisata telah dilaksanakan pelatihan guide/interpreter untuk petugas di area makam. Melalui pusat studi pariwisata akan dilakukan kegiatan webinar tentang wisata religi dan penyiapan buku saku untuk para peziarah.
Begitupun untuk tempat penginapan wisatawan akan menggunakan rumah-rumah warga di sekitar makam. Langkah ini ke depan akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat sekaligus wisatawan dapat belajar perjuangan Maulana Syaikh dari masyarakat. “Kita terus melakukan pembenahan. Termasuk persiapan gaet bagi wisatawan lokal dan mancanegara,” katanya. (yon)