Dikabarkan Berlabuh ke Ahyar Abduh, Begini Reaksi Politisi Gerindra

0

Mataram (Suara NTB) – Indikasi koalisi Partai Golkar dengan Gerindra NTB beberapa waktu lalu diperkirakan telah cukup kuat. Koalisi ini diperkirakan akan mengusung duet H. M. Suhaili FT, SH – Mori Hanafi, SE, M.Comm. Namun, beberapa hari terakhir, Partai Gerindra harus berhadapan dengan spekulasi bahwa DPP Partai Gerindra akan menyerahkan dukungan ke H. Ahyar Abduh.

Spekulasi ini menambah panjang daftar persoalan yang dihadapi oleh Partai Gerindra di NTB, di bawah kepemimpinan Ketua DPD Partai Gerindra NTB, Willgo Zainar, SE. Sebelumnya isu pemecatan Willgo juga sempat berhembus dari internal partai berlambang burung Garuda ini.

Kondisi tersebut semakin menegaskan bahwa gerakan para politisi Gerindra, di bawah kepemimpinan Willgo menjelang Pilkada NTB 2018, di seperti lepas dari komando. Kondisi itu sangat berbeda seperti yang pernah dikatakan oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD NTB, H. Hamja, bahwa Partai Gerindra adalah partai komando.

Willgo Zainar yang dikonfirmasi terkait kondisi tersebut, juga enggan untuk memberikan responnya. Ia lebih memilih bungkam untuk menanggapi  dinamika politik yang berkembang di NTB.

Beberapa waktu lalu, secara mengejutkan, beredar informasi berantai berupa pesan singkat yang dikirim pada seluruh jajaran pengurus DPD dan DPC Partai Gerindra NTB untuk menghadiri acara penyerahan rekomendasi dukungan DPP Partai Gerindra kepada salah satu bakal calon Gubernur, yang akan diselenggaran pada hari Senin (10/4) hari ini, di salah satu hotel berbintang di kawasan Mataram.

Dikonfirmasi kebenaran mengenai hal itu, Willgo mengaku tidak mengetahui sama sekali soal pemberian rekomendasi dukungan tersebut oleh DPP pada Ahyar Abduh. Oleh karena itu ia memilih tidak menanggapi.

“Terkait hal itu, saya belum melihat rekomendasi yang dimaksud seperti apa. Tidak elok mengomentari sesuatu yang tidak diketahui. Jadi kita tungga saja besok, bentuk rekomendasinya seperti apa ya?” ungkap Willgo pada Suara NTB, Minggu, 9 April 2017.

Di tempat terpisah, Ketua Fraksi Partai Gerindar di DPRD NTB, H. Hamja, juga menampik informasi tersebut. Karena sepengetahuannya, sampai detik ini belum ada perintah resmi dari DPP soal Pilkada NTB. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa ia tidak akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan partai Gerindra, kecuali dengan surat resmi.

“Oh yang itu, belum tahu, kita endak berani mengikuti, Karena Ketua yang sah saja belum tahu, kan lucu. Kan sekarang belum ada pendaftaran bakal calon, jadi belum ada verifikasi atau apa. Gerindra itu harus melalui mekanisme yang ada di AD/ART,” tegas Hamja. (ndi)