Diduga Salah Sasaran, Disos Lobar Usulkan 2000 Penerima Bantuan Dihapus

0
L. Marta Jaya (Suara NTB/her)

Giri Menang (Suara NTB) – Dinas Sosial (Disos) Lombok Barat (Lobar) mengusulkan ke pemerintah pusat sebanyak 2.000 lebih penerima bantuan Covid-19, yakni Bantuan Sosial Tunai (BST) dihapus dari daftar penerima. Pasalnya, 2.000 lebih penerima bantuan ini salah sasaran, karena mereka terdaftar  menerima bantuan ganda (dobel) dan meninggal dunia.

Kepala Dinas Sosial Lobar L. Marta Jaya kepada wartawan Kamis, 11 Juni 2020 mengatakan berdasarkan temuan yang dihimpun dari desa terdapat data penerima bantuan BST yang dobel dan meninggal. Data penerima BST dari pusat mengacu DTKS, sehingga ditemukan dobel dengan bantuan PKH, JPS Gemilang, BPNT.

Selain mengusulkan ke Kemensos untuk menghapus nama-nama penerima tersebut supaya tidak keluar lagi namanya, pihaknya sudah meminta desa mengusulkan penggantian. Namun dari batas waktu yang ditentukan ada desa yang belum mengusulkan nama-nama pengganti. Terkait data penerima manfaat ini, pihaknya bersama Inspektorat, BPKP melakukan evaluasi dan monitoring bantuan Covid-19 seperti BST dan bantuan lainnya. Hasil evaluasi dan monitoring itu, merupakan masukan dari pihak BPKP terkait dengan data bantuan semua data penerima manfaat baik itu JPS, BLT DD, JPS dan program bantuan lainnya satu pintu melalui Dinas Sosial.

‘’Sehingga, kalau satu pintu di Dinas Sosial, semua data penerima manfaat bisa dipadankan dan sinkronkan mana warga yang sudah dapat bantuan dan mana yang belum. Kalau data dikeluarkan oleh OPD lain, tentu sulit disandingkan. Jadi data ini sulit dipadankan,”ujar dia.

 Seperti data penerima BLT, begitu ada data dari masing-masing desa pihak Dinas PMD langsung menyerahkan ke Dinas Sosial untuk dipadankan, sehingga tingkat kesalahan data penerima bisa diperkecil supaya tidak terjadi dobel. “Saran dari BPKP seperti itu,”jelas dia.(her)