Destinasi Wisata di Mataram Tidak Ditutup

0
Sejumlah wisatawan mancanegara terlihat menikmati kunjungan ke Islamic Center, di Mataram, Senin, 16 Maret 2020.(Suara NTB/alfan)

Mataram (Suara NTB) – Sejumlah destinasi wisata di Kota Mataram tidak ditutup. Pengawasan ketat dikhususkan bagi tamu hotel. Kegiatan skala besar ditunda untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19.

Terhadap upaya pencegahan penyebaran virus corona, Dispar akan mengeluarkan surat edaran ke hotel dan restauran untuk menyiapkan beberapa item yang menjadi standar pencegahan. Seperti menyiapkan hand sanitizer serta menggunakan alat pengaman bagi karyawan.

Sementara, penutupan destinasi wisata kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi belum dilakukan. Penutupan akan dikoordinasikan ke kepala daerah.

“Penutupan sementara ini belum. Nanti kita koordinasikan dengan Pak Wali, Pak Wakil dan Pak Sekda,” kata Denny ditemui, Senin, 16 Maret 2020.

Pemkot Mataram belum memutuskan menutup destinasi wisata notabene sebagai tempat kerumunan warga. Denny menegaskan, penutupan destinasi wisata akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat.

Jika destinasi ditutup proses recovery akan lama. Kasusnya ini serupa dengan kejadian gempa 2018 silam. “Tiga gili akan ditutup jelas berdampak dan recovery-nya akan lama,” tandasnya.

Rapat terbatas dengan organisasi perangkat daerah akan ada penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di tempat wisata, tempat ibadah serta pusat keramaian. Alat akan disediakan oleh Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan.

Untuk penyediaan fasilitas tambahan di objek wisata diakui belum ada. Tidak menutup kemungkinan sambung Denny, akan disediakan tempat cuci tangan, sabun dan lain sebagainya.

Sementara waktu, ia belum melihat apakah okupansi hotel terpengaruh terhadap covid-19 atau tidak. Pastinya kata Denny, beberapa acara mendatangkan tamu dalam jumlah banyak ditunda. “Seperti arahan Pak Walikota semua kegiatan yang melibatkan kerumunan massa ditunda dulu,” demikian kata dia. (cem)