Datang Malam Hari, 6 WNA asal China Dilarang Masuk KSB

0
WNA asal China yang dilarang masuk KSB saat menjalani pengecekan di posko penjagaan pintu masuk wilayah KSB di Poto Tano, Rabu malam, 15 April 2020. (Suara NTB/ist)

Taliwang (Suara NTB) – Sebanyak 6 orang Warga Negara Asing (WNA) yang hendak memasuki wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terpaksa dipulangkan. Tim gugus tugas penanganan Covid-19 kabupaten yang melakukan penjagaan pintu masuk wilayah di kecamatan Poto Tano, melarang WNA berpaspor China itu masuk dalam rangka antisipasi penyebaran virus corona di daerah.

Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Bakesbangpol KSB, Burhanuddin menjelaskan, temuan kedatangan 6 WNA itu terjadi pada, Rabu malam kemarin. Menggunakan dua unit mobil, WNA tersebut datang dari Mataram untuk tujuan bertemu rekan bisnisnya di Taliwang.

“Mereka sampai posko pengawasan Poto Tano sekitar pukul 11.30 kemarin malam,” terangnya kepada wartawan, Kamis, 16 April 2020.

Meski menunjukkan kelengkapan keimigrasian, petugas posko pengawasan Covid-19 tetap melarang mereka melanjutkan perjalanan ke Taliwang. Menurut Burhanuddin, tindakan petugas posko tersebut sudah sesuai protap yang telah ditetapkan Pemda KSB dalam rangka upaya pencegahan Covid-19. Di mana setiap WNA selama wabah virus corona mengancam, dilarang masuk ke wilayah KSB.

“Pengecekan kesehatannya baik. Tapi kita punya kebijakan sementara ini melarang WNA masuk. Jadi tidak salah apa yang dilakukan tim di Posko Poto Tano itu,” tegas Burhanuddin.

Selanjutnya ia menyampaikan, bagi WNA yang saat ini hendak melakukan perjalanan ke KSB agar sementara waktu menundanya.

“Saya kira ini penting diindahkan. Mungkin peringatan ini bisa didengar WNA lewat agen pengantarnya. Kalau seandainya mau ke KSB hendaknya ditunda saja, karena pasti kami akan pulangkan,” tegad Burhanuddin.

Bupati KSB, HW. Musyafirin menyatakan, larangan masuk bagi WNA ke wilayah KSB semata untuk menjaga keamanan daerah dari ancaman virus corona. Menurut dia, KSB sementara ini masih menjadi daerah status zona hijau Covid-19 karena tingkat kewaspadaan pemerintah dan masyarakat tetap tinggi.

“Kalau kita kendor, tidak menutup kemungkinan virus corona itu masuk ke wilayah kita,” tegas bupati singkat.(bug)